Kamis 17 Dec 2020 16:46 WIB

Astronaut Kanada akan Bergabung dalam Misi ke Bulan

Astronaut asal Kanada disebut akan dimasukkan ke misi Artemis II.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran misi Artemis.
Foto: nasa
Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran misi Artemis.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA — Badan Antariksa Kanada (CSA) mengumumkan jika astronautnya akan menjadi bagian dalam penerbangan awal pertama Badan Antariksa AS (NASA) ke Bulan. Peluncuran pesawat luar angkasa dengan awak itu, dilakukan setelah hampir 50 tahun sejak NASA sukses mengirim astronautnya ke Bulan.

Presiden CSA Lisa Campbell dan Menteri Navdeep Bains mengumumkan, karena adanya kontribusi Kanada dari robot Canadarm3 baru ke Stasiun Gerbang Bulan yang diusulkan, astronaut asal Kanada disebut akan dimasukkan ke misi Artemis II.

Baca Juga

"Semua mata akan melihat ke langit saat salah satu astronaut kami menjadi orang Kanada pertama yang melakukan perjalanan mengelilingi bulan," kata Bains dikutip dari the weather network, Kamis (17/12).

Alasan partisipasi di misi Artemis II, dikarenakan Artemis I akan menjadi penerbangan uji coba tanpa awak. Artemis I akan dilangsungkan pada 2022, sedangkan Artemis II meluncur pada 2023.

"Kanada akan bergabung dengan AS dalam misi awak pertama ke Bulan sejak misi Apollo. Ini akan membuat Kanada menjadi negara kedua setelah AS yang memiliki astronot di luar angkasa,’’ katanya.

Tujuan akhir dari program Artemis NASA adalah mengupayakan kehadiran kembali manusia ke permukaan Bulan pasca 1972 silam. Penerbangan luar angkasa itu memang menjadi penerbangan awak pertama, dan rencananya, disebut akan sangat mirip dengan misi Apollo 8 pada tahun 1968.

Dalam prosesnya, peluncuran akan dilakukan dari Kennedy Space Center di atas roket baru Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) ke orbit rendah Bumi. Awak kemudian akan mengemudikan pesawat ruang angkasa Orion pada penerbangan empat hari ke Bulan. Astronot beserta kendaraanya, akan berayun mengitari sisi jauh Bulan, dan melanjutkan penerbangan selama empat hari kembali ke Bumi, di mana, kapsul akan tercebur di Samudra Pasifik.

"Saya merasa ada minat yang tumbuh di luar angkasa di seluruh dunia. Semakin banyak negara yang mencoba melangkah lebih jauh di luar angkasa dan menjalankan misi yang semakin berani," kata Lisa Campbell melalui penerjemah selama telekonferensi.

Menurutnya, luar angkasa akan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perekonomian Kanada. Bahkan, bisa menciptakan lapangan kerja untuk masa depan dan mendorong batas-batas ilmu pengetahuan untuk kemajuan orang Kanada dan orang-orang di seluruh dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement