REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan akan kebanjiran dana-dana dari program pemerintah. Adapun dana tersebut berasal dari dana subsidi untuk mendorong UMKM dan sektor perusahaan yang rutin setiap tahunnya.
Akan ada tambahan dana-dana lain yang dianggarkan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari dampak Covid-19.
Plafon kredit usaha rakyat (KUR) juga dianggarkan meningkat dari Rp 190 triliun pada tahun ini jadi Rp 230 triliun. Sedangkan PEN yang dianggarkan pada tahun depan senilai Rp 356,5 triliun dan untuk mendorong sektor UMKM akan dialokasikan senilai Rp 48,8 triliun.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk subsidi kredit usaha rakyat (KUR), dukungan pembiayaan terhadap UMKM, penjaminan kredit modal kerja, serta cadangan pembiayaan PEN akan masuk di dalam program UMKM.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza mengatakan, saat ini kuota KUR telah disalurkan 100 persen yang telah diberikan pemerintah. "KUR Mikro senilai Rp 136 triliun dan KUR Super Mikro senilai Rp 8 triliun," ujar Aestika ketika dihubungi Republika, Senin (21/12).
Menurutnya jika kondisi ekonomi pada tahun depan semakin membaik maka perseroan akan memproses bisnis secara digitalisasi. "Proses bisnis digitalisasi lebih cepat, sehingga kami optimis mampu menyalurkan target atau kuota pada 2021 yang diberikan pemerintah," kata dia.