REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Transportasi umum seperti bus merupakan salah satu kontributor terbesar dalam menyumbang emisi gas buang. Sebab, mayoritas bus menggunakan mesin diesel dan beroperasi sepanjang hari.
Urgensi penggunaan bus listrik pun dinilai cukup tinggi mengingat hal ini akan mampu menekan polusi dan kebutuhan konsumsi bahan bakar fosil. Hal ini pun mendorong PT Kendaraan Listrik Indonesia (KLI) untuk memboyong produk bus listrik besutan Skywell.
Presiden Direktur KLI, Abraham Sridjaja mengatakan, electric vehicle (EV) merupakan solusi transportasi masa depan yang menjanjikan sejumlah keunggulan baik dari sisi emisi, efisiensi energi dan efisiensi biaya perawatan.
"Oleh karena itu, kami menghadirkan bus listrik Skywell ke Indonesia. Lewat kehadiran Skywell, kami ingin menjadi pioneer EV komersial di Indonesia. Langkah ini pun diiringi dengan rencana untuk mendirikan fasilitas perakitan dan jaringan pelayanan di Indoensia," kata Abraham Sridjaja dalam sesi uji coba bus listrik Skywell di Jakarta pada Selasa (22/12).
Langkah awal dalam memboyong bus listrik dari jenama asal China ini sendiri dilakukan lewat kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Oleh karena itu, Skywell pun secara spesifik melakukan pengembangan bus listrik dengan beragam spesifikasi teknis yang disesuaikan dengan spesifikasi bus Transjakarta.
Direktur Eksekutif KLI, Andrew Hartono Budiarso mengatakan, pengembangan itu pun menelurkan sebuah produk bus listrik dengan seri NJL6126BEV. Saat ini produk tersebut pun tengah menjalani pra uji coba selama sepekan di sejumlah koridor Transjakarta untuk memastikan bahwa bus ini benar-benar mampu jadi unit alternatif yang fungsional dan ramah lingkungan.
"Seluruh lay out dan desain kabin dihadirkan sesuai dengan spesifikasi bus Transjakarta. Performa dan daya jelajahnya pun disesuaikan dengan kebutuhan rata-rata bus Transjakarta. Bahkan, baterainya juga dikembangkan sesuai dengan karakter dan iklim di Indonesia," kata Andrew.
Dengan begitu, ia pun meyakini Skywell NJL6126BEV ini mampu hadir sebagai unit Transjakarta yang tangguh, nyaman dan aman. Apalagi, sistem baterai dalam bus ini juga dilengkapi dengan fitur pemadam api otomatis sehingga mampu menjamin keamanan penumpang saat terjadi hal yang tak diinginkan.
Soal spesifikasi, bus dengan satu motor listrik ini memiliki kemampuan total beban seberat 16 ton. Kemudian, bus ini didukung oleh baterai 258 kWh yang menunjang daya jelajah hingga 260 kilometer dengan total durasi pengisian ulang sekitar 2,5 jam saja.
Ia mengklaim, daya jelajah bus sepanjang 12 meter ini sudah lebih dari cukup mengingat rata-rata jarak tempuh Transjakarta adalah sekitar 200 kilometer per hari.
Soal impresi dalam sesi pengujian itu, Republika.co.id menilai bus tersebut terbilang cukup nyaman. Meski memilki tampilan yang tak jauh berbeda dengan bus Transjakarta pada umumnya, tapi bus ini mampu melaju dengan sangat senyap dan halus.
Kenyamanan penumpang pun kian meningkat karena kendaraan listrik memang hadir dengan akselerasi yang lebih smooth. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan bus konvensional seri terbaru. Meski sudah menerapkan transmisi otomatis, namun terkadang sistem transmisi dalam bus dengan mesin konvensinal masih menimbulkan hentakan saat pergantian gigi.