REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes Covid-19 telah menjadi bagian dari aturan perjalanan semasa pandemi. Meski begitu, para ahli memperingatkan hasil negatif bukanlah jaminan 100 persen orang bersih dari Covid-19.
Tiga gejala utama Covid-19 adalah batuk terus-menerus, hilangnya kemampuan indra rasa dan pencuman, serta demam tinggi. Tetapi para ahli telah memperingatkan bahwa sepertiga orang yang membawa virus corona tipe baru penyebab Covid-19 tidak menunjukkan gejala.
Tes Covid-19 negatif tidak berarti kita tidak membawa virus. Para ahli mengatakan, tes negatif hanya berarti kita tidak terkena virus selama waktu tertentu. Peneliti senior Kesehatan Global di Universitas Southampton, Profesor Michael Head, mengatakan bahwa semua tes memiliki batasan.
"Tes laboratorium adalah yang paling akurat, tetapi mereka dapat melewatkan kasus, terutama ketika orang tersebut telah terinfeksi dalam dua-tiga hari terakhir. Tes cepat yang terbaru hanya memiliki akurasi sekitar 50 persen,” ungkap dia.