REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan pendataan terhadap civitas akademika UNS yang sembuh dari Covid-19 atau penyintas Covid-19. Data penyintas digunakan apabila dibutuhkan calon pendonor plasma konvalesen untuk membantu pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Pendataan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Donor Darah bertema "UNS Peduli Covid - Selamatkan Sesama" yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo, di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Selasa (29/12).
Dalam sambutannya, Rektor UNS, Jamal Wiwoho mengatakan, pendonor plasma konvalesen sangat dibutuhkan untuk menolong pasien Covid-19 bergejala berat.
"Setelah kami data, ada 27 sivitas akademika yang bersedia untuk menjadi pendonor plasma konvalesen. Kebetulan 27 orang tersebut pernah positif Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh," terang Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (29/12).
Pelaksanaan donor darah tetap menerapkan protokol kesehatan dengan pembagian waktu sesuai fakultas masing-masing. Pukul 08.30-10-30 WIB untuk Fakuktas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Fakultas Pertanian. Lalu pukul 10.30-12.30 WIB untuk Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas MIPA, dan Fakultas Keolahragaan. Kemudian pukul 13.00-15.30 WIB untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran, Biro, Lembaga, Sekolah Vokasi, Pascasarjana, Rumah Sakit dan UPT.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Donor Darah yang juga Dekan FK UNS, Reviono menambahkan, selama pandemi Covid-19, stok darah di PMI mengalami penurunan. Terlebih menjelang tahun baru, kemungkinan kebutuhan darah akan meningkat.
"Kegiatan ini merupakan dari kepedulian UNS untuk sesama. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk sesama. Dan dari penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika UNS yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Dan alhamdulillah, pendonor terlihat sangat antusias," ujar Reviono.