REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia Institute (BI Institute) tentang Program Kampus Merdeka di BI Institute. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Rektor UNS, Jamal Wiwoho dan Kepala BI Institute, Solikin M Juhro secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, Selasa (29/12).
Dalam sambutannya, Jamal menyampaikan, untuk merealisasikan program Kampus Merdeka, diharapkan mahasiswa UNS bisa mengikuti program ini untuk satu semester maupun dua semester. Dalam kerja sama ini, mahasiswa yang masuk di BI Institute dapat memperoleh model pembelajaran, riset dan kegiatan di BI Institute serta memperoleh pengalaman bekerja. "Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya dapat ilmu, melainkan juga memperoleh akomodasi," terang Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa.
Jamal meyakini, melalui kerja sama ini akan menyelaraskan program UNS dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). IKU pertama yakni, persentase lulusan S1 dan Program Diploma yang berhasil mendapat pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta dengan penghasilan cukup. IKU kedua, persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling tidak 20 SKS di luar kampus atau meraih prestasi minimal tingkat nasional.
Kemudian, IKU ketiga, persentase dosen yang berkegiatan tridharma di kampus lain di QS 100 (berdasarkan ilmu), bekerja sebagai praktisi di dunia industri atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam lima tahun terakhir. "Serta IKU keempat, UNS menjadi sangat beruntung dapat praktisi pengajar dari luar kampus," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BI Institute, Solikin M Juhro menambahkan, BI Institute berkomitmen untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tanah air. "Kami dari BI Institute sangat bersyukur bisa bekerjasama dengan UNS. Tidak hanya dengan UNS, kami juga menggandeng 16 perguruan tinggi lain untuk program ini," kata Solikin.