Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Miliarder pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk memiliki rencana untuk membangun sebuah negara di Mars. Hal itu terlihat dari sejumlah program yang akan dilakukan oleh perusahaan antariksa miliknya, SpaceX dalam beberapa tahun mendatang.
Dilansir dari Gizchina di Jakarta, Rabu (30/12/2020) sebagaimana diketahui, Musk sangat yakin bahwa Mars bisa ditinggali manusia. Namun, sejauh ini diketahui hanya ada flyby dan pendaratan non-manusia di Mars. Sementara pengiriman manusia ke Mars baru direncanakan pada tahun 2030-an.
Baca Juga: Apple Produksi Mobil Sendiri, Elon Musk Sakit Hati Tesla Pernah Ditolak Mentah-Mentah
Ambisi Musk terhadap Mars adalah impian utamanya. Musk ingin membangun koloni manusia dan kemerdekaan di Mars.
Melalui layanan Starlink, Musk menjelaskan bahwa pemerintan Bumi tidak memiliki kekuatan untuk mengklaim kedaulatan atas Mars.
"Oleh karena itu, ketika ada perselisihan di Mars, itu akan diselesaikan melalui prinsip otonomi berdasarkan itikad baik," tulis perjanjian pengguna layanan satelit Starlink.
Selama konferensi SXSW 2018, Musk mengatakan kemungkinan besar pemerintahan di Mars akan dibentuk dalam bentuk demokratis langsung.
"Orang-orang akan memilih langsung pada isu-isu, alih-alih membuat keputusan melalui pemerintahan yang representatif. Saya pikir ini mungkin lebih baik karena demokrasi langsung memiliki peluang korupsi yang jauh lebih rendah daripada demokrasi yang representatif," ujar Musk.
Meski demikian, seorang ahli hukum luar angkasa di Nebraska College of Law, Frans Von Der Dunk mengatakan bahwa masih membutuhkan waktu bertahun-tahun bagu manusia untuk mencapai Mars.
Namun, Musk sangat yakin bahwa SpaceX bisa mendaratkan manusia pada 2026 di Mars. Ia bahkan mengatakan bisa lebih cepat lagi.
Lebih lanjut, Musk mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan Mars ini adalah pengembangan SpaceX dari roket Starship. Roket ini merupakan kendaraan berbahan stainless steel yang dikembangkan perusahaan dengan tujuan meluncurkan kargo dan 100 orang sekaligus.
Pesawat kargo luar angkasa ini sedang dikembangkan oleh SpaceX di Boca Chica, Texas, AS. Musk berharap tes penerbangan orbit pertamanya bisa dilakukan pada 2021.