Sabtu 16 Jan 2021 05:15 WIB
...

Rivalitas yang Mengakar

Dalam tempo sepekan, Liverpool dan MU harus baku-hantam di ajang yang berbeda.

Liverpool vs Manchester United
Foto: premierleague.com
Liverpool vs Manchester United

Oleh : Endro Yuwanto *)

REPUBLIKA.CO.ID, Januari 2021. Rivalitas dua klub raksasa Liga Inggris, Liverpool dan Manchester United (MU), kembali mengemuka. Hanya dalam tempo sepekan, keduanya harus baku-hantam di ajang yang berbeda.

Pada Ahad, 17 Januari 2021, Liverpool dan MU akan bertarung di kancah Liga Primer Inggris. Bukan pertarungan biasa. Siapapun yang menang dalam laga di Anfield, dialah yang akan memuncaki klasemen sementara.

Tujuh hari kemudian atau pada Ahad, 24 Januari 2021, Liverpool dan MU akan kembali duel di putaran keempat Piala FA. Dua seteru ini butuh kemenangan untuk terus melaju. Di Piala FA, MU terakhir kali juara pada 2015/2016. Sementara Liverpool lebih lama lagi, terakhir kali the Reds juara Piala FA pada 2005/2006.

Jauh sebelum Chelsea, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Aston Villa, Leicester City, dan Everton, mulai diperhitungkan di kancah sepak bola Inggris hingga saat ini, Liverpool dan MU sudah menjaga rivalitas yang seakan abadi. Rivalitas ini juga berimbas pada para penggemar fanatiknya yang tersebar di seantero bumi. Liverpool dan MU termasuk klub yang memiliki basis fan terbesar di dunia.

Keduanya pun silih berganti meraih trofi bergengsi. Di kompetisi level domestik, Liga Primer Inggris, MU menjadi yang terbanyak mengoleksi gelar dengan 20 trofi. Seolah tak mau kalah, Liverpool hanya tertinggal satu trofi Liga Primer dari MU.

Namun, di kancah Eropa, Liverpool bisa sedikit menepuk dada dengan raihan enam kali juara Liga Champions. MU masih butuh waktu untuk mengejarnya karena baru mengoleksi tiga trofi Liga Champions.

Tensi pertandingan Liverpool kontra MU tak lepas dari sejarah rivalitas antara kedua klub bertetangga ini. Dalam sejumlah penelitian, rivalitas the Reds dan the Red Devils disebut yang paling sengit di kancah sepak bola Inggris. Bahkan suporter Liverpool dan MU sepakat bahwa kedua tim kesayangannya adalah rival utama sepanjang masa.

Rivalitas antara Liverpool dan MU awalnya dipicu persaingan antarkota. Sudah sejak lama Liverpool dan Manchester yang sama-sama berada di Inggris Barat Laut terlibat persaingan dalam bidang ekonomi dan industri. Persaingan kedua kota pelabuhan ini terus berlanjut hingga masa kini. Liverpool dan Manchester sama-sama berusaha berebut pengaruh sebagai area penting di Inggris hingga menjalar ke sepak bola.

Liverpool dan MU sama-sama lahir pada pengujung abad ke-19 silam. Dengan nama Newton Heath, MU lahir dulu pada 1878. Empat belas tahun berselang, Liverpool menyusul hadir di kancah sepak bola Inggris. Pertemuan pertama kedua langsung menjadi laga dengan tensi tinggi. Liverpool dan Newton Heath bertemu pada laga playoff, memperebutkan satu tempat di kasta tertinggi kompetisi Inggris musim 1893/1894. Ketika MU kembali ke kasta tertinggi kompetisi Inggris, kedua tim pun saling bersaing menjadi yang terbaik.

Perseteruan antara MU dan Liverpool kian sengit usai Perang Dunia II. Pada era tersebut, skuad Iblis Merah dan Si Merah terus bersaing, terutama dalam perebutan trofi. Pada era Liga Primer, MU di bawah polesan Sir Alex Ferguson merajai kancah sepak bola Inggris. MU sukses meraih 13 gelar juara Liga Primer. Sementara, Liverpool yang kini dibesut Juergen Klopp baru bisa meraih gelar juara Liga Primer pada 2019/2020 kemarin.

Banyak pengamat yang menilai Liverpool era Klopp kini lebih dominan. Sementara, MU sedang berusaha bangkit lewat tangan anak didik Sir Alex, Ole Gunnar Solskjaer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement