Rabu 10 Feb 2021 07:18 WIB

Pelanggan Komplain, Regulator China Panggil Tesla Inc

Konsumen laporkan baterei terbakar, dan gangguan akselerasi tak terduga

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Kendaraan Tesla berjajar di perakitan dalam gigafactory Tesla di Shanghai, China, Selasa (7/1).
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
Kendaraan Tesla berjajar di perakitan dalam gigafactory Tesla di Shanghai, China, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Pejabat pemerintah China telah bertemu dengan perwakilan dari produsen mobil listrik AS, Tesla Inc, atas laporan dari konsumen tentang kebakaran baterai, dan akselerasi yang tak terduga. 

Administrasi Negara China untuk Peraturan Pasar mengatakan dalam sebuah posting media sosial para pejabatnya, bersama dengan orang-orang dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Manajemen Darurat, Administrasi Ruang Siber dan Kementerian Perhubungan, telah bertemu Tesla baru-baru ini, tanpa memberikan tanggal pastinya.

Regulator mendesak Tesla untuk beroperasi sesuai dengan hukum China dan melindungi hak pelanggan. Sebagai tanggapan, Tesla mengatakan akan menyelidiki secara menyeluruh masalah yang dilaporkan oleh konsumen dan meningkatkan inspeksi."Kami akan secara ketat mematuhi hukum dan peraturan China dan selalu menghormati hak konsumen," kata seorang perwakilan perusahaan dalam pesan teks, dilansir di Reuters, Selasa (9/2).

Ia menambahkan bahwa Tesla menerima bimbingan dari departemen pemerintah China. Tesla sedang membangun sedan listrik Model 3 dan kendaraan sport Model Y di pabriknya di Shanghai. Perusahaan telah menjual 15.484 kendaraan buatan China pada Januari.

Kementerian Perindustrian pada Mei mendesak Tesla untuk memastikan konsistensi dalam kendaraan buatan China setelah beberapa pelanggan China mengeluh tentang chip komputer yang kurang canggih di mobil mereka. China, pasar mobil terbesar di dunia, mendorong industri untuk membuat lebih banyak kendaraan listrik saat mencoba mengurangi polusi udara.

Penjualan kendaraan bertenaga listrik, plug-in hybrid, dan hidrogen di China diperkirakan akan meningkat menjadi 20 persen dari semua penjualan mobil baru pada tahun 2025 dari hanya 5 persen sekarang, menurut Dewan Negara China tahun lalu. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement