REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog klinis dan hipnoterapis, Liza Marielly Djaprie M.Psi, CH menyarankan masyarakat untuk mengenali gejala dari burn out atau kelelahan fisik dan psikis. Itu bisa membantu mengatasinya agar tidak memicu gangguan lebih serius.
Liza menjelaskan gejala dari burn out bisa terjadi pada fisik, emosi, bahkan bisa berdampak pada perilaku seseorang.
Burn out merupakan kondisi kelelahan secara fisik dan psikis yang dialami oleh seseorang dikarenakan beban tanggung jawab yang menumpuk dan tak berkesudahan. Burn out bukan merupakan gangguan psikologis, namun hanya sebagai suatu keadaan yang dapat memicu gangguan kesehatan jiwa maupun psikis.
"Gejala fisik misalnya menjadi sakit-sakitan, imunitas jadi menurun. Biasanya yang dikeluhkan antara sakit kepala, sakit perut, atau nyeri tulang," kata Liza dalam bincang-bincang yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (11/2).
Selain itu, gejala burn out secara emosi menjadikan seseorang meledak-ledak dalam mengungkapkan perasaannya. Biasanya seseorang mudah marah dan juga bisa menangis secara tiba-tiba.
"Kalau dari sisi perilaku biasanya menarik diri, mengisolasi diri, kehilangan minat, bakat, dan hobinya tidak mau dilakukan lagi," kata dia.