REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P.S.Brodjonegoro mengatakan tim Universitas Gadjah Mada untuk pengembangan GeNose C19 akan membangun sistem untuk pusat pengumpulan seluruh data analisis COVID-19 dari GeNose C19.
"Semua data di seluruh Indonesia itu akan langsung dikirim ke central di Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk di UGM diuji lagi apakah program yang ada ini perlu di-'update' atau tidak," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam konferensi pers secara virtual Hybrid Launching "GeNose C19 Inovasi Indonesia untuk Kepariwisataan Indonesia", diJakarta, Jumat.
GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada merupakan alat skrining COVID-19 berbasis embusan napas yang menggunakan kecerdasan artifisial.
Dengan semakin banyak data yang masuk, maka tingkat akurasi dari kinerja kecerdasan artifisial pada GeNose C19 akan semakin tinggi.