Sabtu 20 Feb 2021 17:11 WIB

Atika Almira, Mimpi Arsitek Peraih Beasiswa S2 di Belanda

Sosok salah satu alumni Klinik Pendidikan MIPA (KPM) ini dapat menjadi inspirasi

Red: Hiru Muhammad
Atika Almira peraih beasiswa S2 ke Belanda
Foto: istimewa
Atika Almira peraih beasiswa S2 ke Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Bermimpi adalah salah satu cara agar kita bisa memotivasi diri kita sendiri. Tetapi, mimpi saja tak cukup, kita juga perlu membuktikan bahwa mimpi yang sudah kita ciptakan itu menjadi sebuah kenyataan. Karena itulah kita tak cukup hanya menjadi seorang pemimpi ulung, tetapi juga harus mau untuk menjadi seorang pengejar mimpi yang tangguh.

Bicara soal mimpi, sosok salah satu alumni Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang satu ini dapat   menjadi   inspirasi   karena   memiliki   segudang   pengalaman   hidup   dalam mewujudkan mimpinya. Menempuh pendidikan di luar negeri adalah mimpinya sejak kecil.  Melansir  dari   tayangan  Bincang   Inspiratif   Alumni   KPM edisi   Minggu,   14   Februari 2021   di  Channel   YouTube   KPM   Seikhlasnya,   Atika,   demikian   sapaan   akrabnya berkisah, menempuh pendidikan di luar negeri adalah mimpinya sejak kecil.

Alumnus SMAN 1 Kota Bogor ini memiliki cita-cita kuliah di Eropa.“Dari kecil saya bercita-cita mau jadi arsitek, senang  dengan dunia desain misalnya rumah, saya juga senang belajar tentang bagaimana rumah itu bisa jadi tempat yang nyaman   dan   akhirnya   memantapkan   pilihan   kuliah   arsitektur   Institut Teknologi Bandung,” ungkap Atika. 

Untuk menuju proses tersebut, Ia pun terus mengasah kemampuannya, salah satunya dengan belajar bahasa yang bisa mendukung pendidikan di sana. Seiring berjalannya waktu, mimpi itu ternyata tetap tersimpan hingga Atika lulus kuliah Arsitektur S1 di ITB. Selepas kuliah, Atika menyadari bahwa mimpinya untuk fokus di bidang perumahan dan pemukiman butuh didukung ilmu pengetahuan yang memadai, hal tersebut hanya bisa didapatkan lewat jenjang pendidikan yang lebih tinggi.“Saya dari kecil pengen tahu bagaimana caranya bisa mewujdukan rumah bagus dan tidak mahal. Saya masuk ke arsitektur untuk mempelajari itu, namun setelah masukarsitektur tidak semua pertanyaan itu bisa terjawab,” kata Atika.