Jumat 26 Feb 2021 15:22 WIB

Dampak Baik dan Buruk Minum Kombucha Menurut Sains

Teh kombucha kini cukup populer di kalangan selebriti.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Teh kombucha kini cukup populer di kalangan selebriti, influencer juga professional kesehatan.
Foto: Pixabay
Teh kombucha kini cukup populer di kalangan selebriti, influencer juga professional kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh kombucha kini cukup populer di kalangan selebriti, influencer juga professional kesehatan. Minuman fermentasi teh hijau atau teh hitam, gula, ragi dan bakteri ini memang baik untuk sistem pencernaan dan mikrobioma usus.

Tapi hati-hati, jika dikonsumsi berlebih, minuman ini berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Untuk lebih jelasnya berikut efek samping negatif dan positif dari mengonsumsi teh kombucha seperti dilansir dari laman Eat This pada Jumat (26/2).

Baca Juga

1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Kombucha diproduksi melalui proses fermentasi dengan bakteri yang baik untuk usus Anda, termasuk asam laktat yang memiliki sifat probiotik. Dengan kata lain, minum kombucha sama seperti mengonsumsi probiotik setiap hari.

2. Menyehatkan hati

Bagi mereka yang menderita penyakit hati, kombucha mungkin bisa menjadi obat. Faktanya, sebuah penelitian yang melibatkan tikus, menggambarkan bahwa konsumsi rutin minuman fermentasi ini dapat mengurangi toksisitas hidup. Meskipun hal yang sama belum ditemukan pada manusia, namun ada harapan.

3. Menguatkan imun

Kandungan nutrisi dari kombucha meliputi asam-asam organik seperti asam asetat, asam sitrat dan lainnya yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Asam asetat bisa membersihkan bakteri jahat yang tidak kita inginkan ada dalam tubuh.

4. Mencegah diabetes tipe 2

Ketika kombucha diseduh dengan teh hijau, penelitian menunjukkan bahwa itu dapat membantu mencegah atau mengelola diabetes tipe 2. Ini karena teh hijau secara umum menurunkan kadar gula darah kita. Sebuah penelitian menemukan bahwa kombucha secara efektif meningkatkan fungsi hati dan ginjal, menurunkan kadar gula darah, dan memperlambat pencernaan karbohidrat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement