REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Perusahaan otomotif internasional Jaguar Land Rover (JLR) mengumumkan akan sepenuhnya mengandalkan produksinya pada kendaraan bertenaga listrik pada tahun 2025 nanti. Mereka juga akan meluncurkan model elektronik untuk mengembangkan kendaraan tanpa emisi.
Pihak JLR mengatakan dalam lima tahun kedepan akan meluncurkan enam model listrik murni dan yang dijadwal pertama tahun 2024. Jaguar menghadapi tantangan yang sama seperti produsen mobil lainnya, yakni melakukan transisi ke kendaraan listrik seraya mempertahankan kekuatan model mesin pembakaran.“Saatnya membayangkan kembali bab berikutnya untuk kedua merek,” kata Kepala Eksekutif, Thierry Bollore.
Bollore menambahkan terkait rencana listrik untuk Jaguar akan dipusatkan di pabrik Solihull. Namun, mereka harus membatalkan rencana untuk membangun XJ, mobil andalan mereka di pabrik Castle Bromwich, Inggris. Bollore menyebut pabrik Castle Bromwich akan berfokus pada aktivitas “non-produksi” dalam jangka panjang.
Setiap tahun JLR akan menghabiskan sekitar 2,5 miliar poundsterling untuk teknologi elektrifikasi dan pengembangan layanan kendaraan. Pihak perusahaan juga berinvesasi dalam mengembangkan sel bahan bakar hidrogen untuk kendaraan listrik.
Saat ini, grup mobil di seluruh dunia sedang mengejar strategi tanpa emisi untuk memenuhi target emisi CO2 yang ketat di Eropa dan Cina. Merek mobil mewah Bentley Motors mengatakan pada November rangkaian modelnya akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2030. Sejumlah negara juga telah mengumumkan larangan penjualan kendaraan baru berbahan bakar fosil. Di Inggris, larangan itu akan berlaku pada tahun 2030.