REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelolaan keuangan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang sangat terdampak pada masa pandemi. Gaya hidup frugal dapat menjadi solusi untuk menghadapi perubahan tersebut.
Gaya hidup frugal merupakan gaya hidup yang hemat, minimalis, dan cermat dalam mengambil keputusan. Gaya hidup seperti ini dapat membantu seseorang untuk mengambil keputusan agar tidak ada pengeluaran yang berlebih atau sia-sia. Dengan kata lain, gaya hidup frugal lebih memprioritaskan pengeluaran yang penting dibandingkan yang tidak penting.
Branding and Communication Startegist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winata MM RFP mengatakan, gaya hidup frugal dan pelit merupakan dua hal yang berbeda. Dibandingkan mengutamakan harga yang murah, Ivan mengatakan, gaya hidup frugal lebih mengutamakan nilai atau kualitas suatu barang.
Ivan mencontohkan, seseorang yang menjalani gaya hidup frugal perlu membeli sepatu baru. Ketika dihadapkan pada pilihan dua sepatu, yaitu sepatu murah yang hanya bertahan beberapa bulan dan sepatu yang lebih mahal namun berkualitas dan awet, dia akan memilih opsi kedua. Pertimbangan seperti ini dilakukan untuk menghindari segala sesuatu yang bersifat boros.
"Dengan disiplin menerapkan gaya hidup frugal sejak dini, kita akan terbiasa melakukan prioritas saat akan berbelanja," tukas Ivan seperti disampaikan dalam siaran pers Sequis yang diterima Republika.co.id.
Dalam jangka panjang, penerapan gaya hidup frugal juga dapat membantu seseorang meraih kebebasan finansial dan tidak terlilit utang.
Baca juga : Survei Catat 63 Persen Penyintas Indonesia Alami Long Covid
Ivan mengatakan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan utnuk memulai gaya hidup ini. Berikut ini adalah empat di antaranya