REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ina Salmah Febriani*
“Sungguh, pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang mukmin. Dan pada penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran (di bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini. Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal.” (Qs. al-Jatsiyah/ 45: 3-5).
Dalam ribuan ayat yang tersebar di al-Quran, ada ayat yang berisi syari’ah, ibadah, ada pula ayat yang berisi tanda-tanda alam (kauniyah). Ayat-ayat tentang penciptaan alam, manusia, serta makhluk hidup yang ada di seluruh persada bumi ini mengajarkan manusia untuk lebih sadar bahwa manusia adalah makhluk yang tidak banyak tahu bahkan hakikat dirinya sendiri yang banyak teka-teki.Termasuk tiga ayat pembuka tulisan ini, memberikan isyarat yang begitu indah mengenai isyarat kauniyah.
Surah di atas dinamakan al-Jatsiyah (yang bertekuk lutut) sebagai satu-satunya kata yang disebutkan dalam surah ini, bahkan satu-satunya dalam al-Quran. Surah ini juga dinamakan ad-Dahr karena ada lafadz ad-Dahr pada salah satu ayatnya, sedang kata tersebut (ad-Dahr) tidak ditemukan pada surah-surah yang dimulai dengan lafadz ha mim. Tujuan utama surah al-Jatsiyah adalah tantangan terhadap mereka yang meragukan al-Quran, pembuktian tentang keesaan Allah, dahsyatnya kejadian hari kiamat, dan dibuka oleh tiga ayat di atas, sebagai nasihat sekaligus pengingat.