REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Ramadhan, berbagai jenama disarankan mengoptimalkan aspek pemasaran daring. Tidak hanya momen bagi Muslim untuk meningkatkan spiritualitas, Ramadhan juga tercatat paling efektif untuk pemasaran produk.
Agensi berbasis produksi video animasi dan periklanan, Bithour Production, menyampaikan lewat pernyataan resminya terkait hal tersebut. Banyak sektor retail yang penjualannya meningkat hingga 400 persen baik luring maupun daring.
Pada sektor pemasaran daring, Ramadhan memiliki kontribusi besar dan termasuk salah satu momen belanja terpopuler dalam setahun. Itu sebabnya perusahaan, utamanya pemegang posisi Brand Manager perlu menentukan strategi yang tepat.
Bithour Production membagikan kiat agar jenama bisa menghadapi lonjakan penjualan dan menghadapi persaingan merebut pasar selama Ramadhan. Hasil akhirnya, perusahaan diharapkan sukses meraup omzet optimal.
Rumah produksi video digital kreatif yang berbasis di Jakarta Selatan itu mengingatkan tentang momen krusial. Mayoritas konsumen sudah mencari informasi kebutuhan Ramadhan, mudik, dan Idul Fitri sejak dua pekan sebelum Ramadhan.
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah perubahan waktu berbelanja. Berdasarkan data riset Google dan Facebook, peak time orang mengunjungi situs untuk berbelanja adalah pada jam sahur dan jam makan siang.
Terdapat beberapa faktor pendorong seseorang mau berbelanja secara daring selama Ramadhan. Penentunya adalah diskon besar, situs belanja yang terpercaya, proses pembayaran aman, produk eksklusif, serta pengiriman cepat dan gratis.
Bithour Production menyampaikan pula jenis barang yang kebanyakan dibeli secara daring selama Ramadhan. Persentase yang paling besar dalam daftar yakni produk fashion, personal care, gadget, dan makanan.
Lebih spesifik lagi, produk fashion yang paling banyak dibeli selama Ramadhan adalah atasan, bawahan, pakaian Muslim, dan sandal. Dari deretan informasi itu, Bithour Production memberikan anjuran untuk menyusun strategi pemasaran.
Kiat pertama, cari ide yang tepat dan benar-benar mewakili produk yang akan dipasarkan di bulan Ramadhan. Gagas kampanye terkait promosi dengan konten menarik, edukatif, dan bermanfaat untuk konsumen yang menjadi target pasar.
Konten pemasaran berbasis digital dengan konten menarik berpotensi meraih engagement rate yang tinggi. Apalagi, pandemi Covid-19 membuat banyak konsumen mengakses media sosial dan berselancar di internet selama berjam-jam.
Kedua, persiapkan maskot atau video visual yang unik bertema Ramadhan. Sebagai contoh, ucapan berbuka puasa, ucapan melaksanakan sahur, atau Selamat Idul Fitri sebagai bentuk promosi sekaligus menaikkan citra perusahaan.
Visualisasi dalam wujud animasi bisa menjadi alternatif tepat karena sederhana dan bisa menekan biaya. Opsi ini bisa dipilih jenama apabila pandemi mempersulit proses produksi iklan konvensional untuk produk yang akan dipasarkan.
Wujud animasi juga menjadi variatif iklan promosi sehingga Ramadhan di kala pandemi tahun ini bakal lebih terlihat atraktif. Dengan penyuntingan visual yang bagus, tim tidak perlu melakukan pengambilan gambar secara langsung.
Cara ketiga, dengan melakukan kolaborasi. Jangan selalu menganggap perusahaan lain adalah pesaing. Justru, dengan sinergi malah efektif memicu terjadinya pertukaran pelanggan antara kedua jenama serta dapat memperluas jangkauan jenama.
Bisa juga dengan membuat jingle musik menarik tentang produk. Lebih bagus lagi apabila menggagas serial web mengenai produk, misalnya yang bertema Covid-19, sehingga menarik perhatian konsumen dan bisa memengaruhi penjualan.