Ahad 21 Mar 2021 00:39 WIB

Asyiknya Pekan Termbreak SD Bosowa Bina Insani

Karena Covid-19, termbreak dilaksanakan secara daring.

SD Bosowa Bina Insani Bogor menggelar pekan termbreak semester 2 tahun ajaran 2020/2021, Senin-Jumat, 15-19 Maret 2021.
Foto: Dok SBBI
SD Bosowa Bina Insani Bogor menggelar pekan termbreak semester 2 tahun ajaran 2020/2021, Senin-Jumat, 15-19 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SD Bosowa Bina Insani Bogor menggelar pekan termbreak, Senin-Jumat, 15-19 Maret 2021. “Acara yang rutin diadakan setiap semester di lingkungan Sekolah Bosowa Bina Insani,  tepatnya setelah PTS (penilaian tengah semester) ini dalam rangka melaksanakan program sekolah yang sudah  direncanakan di awal semester," ujar Kepala Sekolah SD Bosowa Bina Insani, Dr  M  Sudrajat MPdI, saat pembukaan pekan termbreak semester 2 tahun ajaran 2020/2021, Senin (15/3).

Ia menambahkan, sampai saat ini, masih kondisi pandemi Covid-19 dan siswa tetap belajar di rumah sesuai anjuran pemerintah. “Namun kegiatan pembelajaran dan pengembangan diri harus tetap berlangsung. Karena itu, termbreak dilaksanakan dengan model daring (menggunakan format yang sudah disediakan sekolah),” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.  

photo
Siswa SD Bosowa Bina Insani menunjukkan karyanya pada pekan termbreak semester 2 tahun ajaran 2020/2021.  (Foto: Dok SBBI)

Sudrajat juga menyampaikan,  “Kegiatan ini memberikan pengalaman kepada semua siswa terhadap objek pendidikan di alam semesta yang dapat diolah untuk dijadikan bahan pelajaran yang dikemas dalam sebuah proses sampai  menjadi suatu hasil (produk) yg bisa dinikmati keindahannya, baik berupa tulisan maupun berupa produk lainnya.” 

Dalam pesan singkatnya, Dian selaku ketua PABBI (Komite Sekolah) SD Bosowa Bina Insani dan juga orangtua murid menyampaikan, termbreak minggu ini kegiatannya sangat variatif dan selain bisa memberi pengalaman baru kepada siswanya juga dapat memberi wawasan pengetahuan kepada siswanya serta dapat mendorong kreativitas para siswa. “Saya melihat anak-anak jadi lebih fun dan bisa refresh dari kegiatan pembelajaran biasanya,” tuturnya.

Sudrajat menyebutkan, agar terhindar dari kerumunan dan tetap jaga jarak, satu minggu sebelumnya orangtua diberikan informasi mengenai kegiatan termbreak semester 2 yang akan dilaksanakan termasuk pengambilan barang-barang di sekolah untuk praktik selama satu minggu di rumah. “Setiap paralel kelas diberikan link kegiatan agar lebih kondusif dan dipandu oleh guru-guru yang bertugas,” kata Sudrajat. 

Adapun kegiatan setiap kelas berbeda. Untuk kelas 1 kegiatannya berupa: penayangan video dan persentasi diorama, pewarnaan (tiedye), praktek pembuatan pewarnaan masker, materi dan praktik gardening, penayangan video tour, dan melukis hewan pada media shopping bag.

Sementara di kelas 2 kegiatannya berupa: bernyanyi bersama, eksperimen balon, membuat hiasan kulkas, mewarnai clay melukis layang-layang, virtual tour Kebun Raya Bogor, dan virtual piknik (snack time bersama).

Kelas 3 juga memilki serangkaian kegiatan berupa pembuatan pola boneka bantal, praktik membuat pola, menjahit pola boneka bantal, pengisian dakron ke dalam boneka bantal, finishing pembuatan boneka bantal. 

Adapun kegiatan kelas 4 yakni praktik perubahan wujud benda, praktik listrik pararel membuat tali masker, membuat peta timbul, webinar dan praktik pembuatan cerpen bersama Irwan Kelana (wartawan senior Republika).

photo
Salah satu karya siswa SD Bosowa Bina Insani pada pekan termbreak semester 2 tahun ajaran 2020/2021. (Foto: Dok SBBI)

Sementara di kelas 5 kegiatannya berupa praktik penjernihan air dan dipresentasikan dalam bentuk video, English writing competition, dan webinar teknik membuat cerita pendek bersama Irwan Kelana (wartawan senior Republika). “Selanjutnya untuk kelas 6 kegiatannya berupa pengarahan proyek foto buku tahunan “School from Home with Parents”, menonton film bersama, pelatihan dan praktik melukis di kaca bersama Kak  Margo,” papar Sudrajat. 

Kegiatan ini berkesan bagi para peserta didik. Hal ini disampaikan salah satu orangtua siswa, mama Zahwa. “Alhamdulillah kesannya positif baik ortu maupun anak senang karena anak bisa bermain sambil belajar menghasilkan karya yang bermanfaat meskipun ga ketemu langsung dengan guru, siswa praktik sesuai instruksi guru dengan menyenangkan. Pokoknya kata Zahwa, jadi ga jenuh. Bisa percobaan praktikum  sendiri,”  ungkap mama Zahwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement