Kamis 04 Aug 2022 18:43 WIB

Pekan Ini, Angka Positif dan Kematian Meningkat Tajam

Lebih dari 38 ribu kasus positif baru terjadi pada pekan ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadinya kenaikan kasus positif pekanan yang diikuti lonjakan kasus kematian. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, lebih dari 38 ribu kasus positif terjadi pada pekan ini.

Angka ini sangat tinggi jika dibandingkan awal Juni yang hanya sekitar 2.000 kasus. “Artinya, kasus positif mingguan telah naik lebih dari 15 kali lipat dalam dua bulan,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Kenaikan kasus positif pekanan ini diikuti kenaikan tajam kasus kematian. Pada pekan terakhir, terdapat 91 kematian. Angka ini meningkat tajam jika dibandingkan pekan sebelumnya yang masih sekitar 40 kasus. “Bahkan, dalam beberapa hari terakhir kita sempat menyentuh lebih dari 20 kematian dalam satu hari,” kata dia.

Jika dilihat di tingkat provinsi, lima provinsi yang menjadi penyumbang tertinggi kasus positif pekanan ini yakni Kalimantan Selatan sebanyak 610 kasus, DKI Jakarta 19 ribu kasus, Jawa Barat 7 ribu kasus, Banten 4 ribu kasus, dan Jawa Timur 2 ribu kasus.

Sementara pada kasus kematiannya, kelima provinsi ini juga menunjukan terjadinya peningkatan kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kematian bulanan terbanyak, yaitu 29 kasus. “Disusul Jawa Barat dengan 11 kematian dan sisanya kurang dari 7 kematian,” kata Wiku.

Sedangkan pada angka keterisian tempat tidur atau BOR juga mengalami peningkatan. Satgas mencatat, angka BOR di DKI Jakarta bahkan mencapai 12,93 persen, disusul Kalimantan Selatan 12,79 persen, Banten 11,85 persen, Jawa Barat 8,28 persen, dan Jawa Timur masih di bawah 5 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement