Senin 22 Mar 2021 13:31 WIB

Teten Mau 30 Juta UMKM Sudah Go Digital di Tahun 2023

Teten Mau 30 Juta UMKM Sudah Go Digital di Tahun 2023

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Teten Mau 30 Juta UMKM Sudah Go Digital di Tahun 2023 (Foto: Ist)
Teten Mau 30 Juta UMKM Sudah Go Digital di Tahun 2023 (Foto: Ist)

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM RI menargetkan sekitar 30 juta UMKM go digital pada 2023 mendatang. Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki mengatakan sejak Januari 2020 UMKM yang terhubung ke platform digital baru 13 persen atau sekitar 8 juta.

"Nah, per hari ini sudah 12 juta UMKM terhubung digital. Target kita 30 Juta UMKM terhubung digital. Oleh karena itu target kita per bulan 500 ribu UMKM go Digital,"kata Teten kepada wartawan usai rapat koordinasi persiapan

Gelaran acara Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (21/3/2021). 

Teten menyebutkan sebagai upaya digitalisasi UMKM salah satunya melalui rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata #Di Indonesia Aja (BWI), sekaligus pre-event Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) 2021. Ia berharap melalui kegiatan tersebut UMKM Jabar menguasai konsumsi masyarakat Indonesia. "Gernas BBI tuan rumahnya Jawa Barat. Saya kira Kang Emil (Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil) ditunjuk sebagai brand ambassador produk UMKM,"ujarnya. 

Baca Juga: Holding Ultra Mikro, Jurus Pemerintah Suntik Modal UMKM

Menkop Teten menilai berbagai produk Jawa Barat termasuk ungguldan memiliki daya saing sehingga bisa didorong dengan menggunakan platform digital global. "Bulan April, satu bulan penuh setiap hari kita promosikan dan ajak seluruh Indonesia untuk membeli berbagai produk UMKM dari Jawa Barat,"ungkapnya

Menkop juga menilai pandemi Covid-19 berdampak langsung bagi UMKM mulai dari penjualan kemampuan pembayaran pinjaman usaha dan distribusi produk. Tahun 2021, meskipun ekonomi belum normal tapi UMKM mulai menggeliat. Terbukti, dari sisi penjualan produk dan kredit KUR ke perbankan sudah meningkat.

Meski demikian, pemerintah masih melihat antara kuartal I dan II UMKM masih perlu dibantu karena itu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Alhamdulillah UMKM, sudah mulai menggeliat. PEN sudah dilakukan seperti retrurisasi pinjaman, kredit, penyedeian modal kerja yang murah termasuk Bantuan Presiden (Banpres) produktif untuk usaha mikro yang bankable. Ini akan terus dilakukan dalam pemulihan ekonomi tanah air,"jelasnya.

Teten menegaskan pemulihan ekonomi akan tercapai jika bisa mengatasi dengan cepat persoalan Covid-19. Untuk itu, ia mengimbau agar vaksinasi harus berhasil. Selain itu, kedisiplinan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan (Prokes) harus lebih diketatkan."Kami yakin masyarakat sudah biasa bagaimana management Prokes bisa dilakukan tanpa harus mengganggu aktivitas ekonomi sehingga jika kita bisa mengatasi Covid-19,"ungkapnya. 

"Dengan disiplin Prokes sebenarnya kita tidak harus ebrbagai kegiatan keseharian tidak harus terganggu. Kita harus bisa memulai berdampingan dengan Covid 19 dan kita sudah mulai bisa,"tambahnya.

Baca Juga: BLT UMKM Mau Cair Nih, Kapan Ya?

Adapun,Kepala Perwakilan Bank Indonesia awa Barat, Herawanto menjelaskan gelaran Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 persembahan Pemprov, Pemkab/Pemkot dan Dekranasda Jawa Barat.

Kegiatan ini kolaborasi antara BI Jawa Barat, BI Cirebon dan BI Tasikmalaya adalah sebagai dukungan terhadap Gernas BBI dan BWI yang di bulan April akan berlokasi di Jawa Barat sebagai main event nasional. Event tersebut akan mengusung tema “Sinergi Mengembangkan Kreatifitas Menuju UKM Jabar Teratas” dengan tagline #UKMJabarPaten.

Dalam rangkaian acara akan ditampilkan berbagai produk kriya, kain, kuliner, kopi dan industri kreatif mitra Bank Indonesia di Jawa Barat dan Dekranasda Jawa Barat.

"Akan ditampilkan pula pemutaran video pariwisata, tarian, fashion show, talkshow akses pembiayaan dan business matching, serta berbagai penampilan hiburan menarik lainnya untuk mempromosikan UMKM dan pariwisata di Jawa Barat secara nasional,"jelasnya.

Bagi Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, pelaksanaan Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 yang dilaksanakan sebagai dukungan terhadap Gernas BBI dan BWI Jawa Barat ini merupakan upaya berkesinambungan untuk menciptakan New UMKM Jawa Barat secara end-to-end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing, bercirikan pemanfaatan digital, khususnya untuk mendukung promosi dan pemasaran secara virtual, sehingga diharapkan tetap mampu memberikan kontribusi optimal di masa pandemi terhadap perekonomian tidak hanya Jawa Barat, tapi juga nasional.

Baca Juga: Ada 99% UMKM Terdampak Pandemi, Menko Airlangga: PEN Harus Dimulai dari UMKM, Ini Solusinya!

Sedangkan, dalam pelaksanaan Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 tersebut juga dilakukan upaya lanjutan digitalisasi sistem pembayaran yang diyakini sebagai entry point dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendukung pencapaian visi Jawa Barat sebagai provinsi digital.

Untuk itu, pada bulan April juga akan digelar Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) yang secara nasional akan diselenggarakan mulai tanggal 5 sampai 8 April 2021, dan khusus di wilayah Jawa Barat pada 9 April 2021.

Kemenkop UMKM, Pemprov Jawa Barat dan Bank Indonesia mengajak masyarakat luas khususnya di Jawa Barat untuk turut meramaikan dan menyukseskan event Sinergi Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021 sebagai rangkaian dari Gernas BBI dan BWI dengan mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan dan mendorong untuk membeli produk UMKM yang ditawarkan dalam rangkaian event bergengsi tersebut, serta berwisata di Indonesia aja.

"Mari kita dukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dengan mendukung Gernas BBI dan BWI melalui pembelian produk UMKM dan berwisata di dalam negeri namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.Kill the virus, but not the economy. Control the pandemic, but not to stop the economy,"pungkasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement