Kamis 25 Mar 2021 08:57 WIB

Ditjen Dikti Jalin Kerja Sama dengan University of Waterloo

kerja sama ini bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Mas Alamil Huda
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalin kerja sama dengan University of Waterloo, Kanada. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ditjen Dikti dan University Waterloo yang dilaksanakan secara virtual.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka dan percepatan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. "Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang dijalin antara Ditjen Dikti dengan University of Waterloo. Melalui kerja sama ini diharapkan perguruan tinggi Indonesia dapat melakukan implementasi program Kampus Merdeka dengan University of Waterloo," ujar Nizam, Rabu (24/3).

Nizam menjelaskan, Indonesia memiliki lebih dari 4.613 kampus di Indonesia dengan 8,8 juta mahasiswa, 291.970 dosen dan 36.189 program studi. Tren yang ada saat ini adalah meningkatkan standar perguruan tinggi dengan meningkatkan kualitas pelatihan dan penelitian sejalan dengan tuntutan dunia industri di era digital.

"Untuk mendukung perkembangan sektor pendidikan tinggi di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk lebih beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi," kata Nizam menjelaskan.

Terkait kerja sama ini, Nizam berharap ke depannya kolaborasi dapat dijajaki lebih jauh. Khususnya kerjasama berupa partisipasi aktif dan keterlibatan perguruan tinggi di Indonesia.

Adapun lingkup dalam kerja sama ini meliputi kolaborasi yang diwujudkan melalui pertukaran kunjungan, pengembangan kurikulum bersama, pengakuan atas transfer kredit, akses ke blended learning atau Massive Open Online Course. Selain itu juga penelitian bersama dan kolaborasi internasional, pengembangan ilmu big data dan proyek bersama pada Artificial Intelligence (AI).

Kerja sama ini menitikberatkan pada peningkatan sumber daya manusia. Penekanan khusus dilakukan pada kualitas dan daya saing sumber daya manusia pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia 2020-2024.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement