REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan anak usia dini selalu berkaitan erat dengan tumbuh kembang dan cara kerja otak. Stimulan yang tepat terhadapnya akan menentukan keberhasilan seorang anak di masa depannya. Dengan menyadari hal tersebut, Sekolah Bakti Mulya 400 unit KB/TK dan SD menyelenggarakan webinar membahas read aloud atau membaca nyaring.
Kegiatan yang direncanakan berseri tersebut dilaksanakan mulai hari Sabtu (27/3), pukul 09.00 - 11.00 WIB. Sesi pertama tersebut mengangkat tema Bagaimana Otak Bekerja dan Menjadi Cerdas Dengan Read Aloud?
Acara virtual ini diikuti oleh sekitar 90 peserta. Mereka terdiri dari guru, orang tua, pemerhati anak dan pemerhati pendidikan. Bertindak sebagai narasumber adalah dr Anne Gracia, praktisi neurosains terapan. Sedangkan moderator adalah Salsabilah Nur Risqi, guru SD Bakti Mulya 400
Dalam sambutan pembuka, Deputi KPH Bakti Mulya 400, Euis Tresna SPd, MSi menyampaikan bahwa read aloud merupakan proses penanaman literasi sejak dini yang sudah diterapkan di KB/TK dan SD Bakti Mulya 400. Dengan menerapkan metode ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kemampauan literasi anak Indonesia.
“Kekuatan read aloud harus menjadi lifestyle pada guru dan orang tua, caranya bisa dengan membacakan buku limabelas menit setiap hari agar bisa menstimulasi kerja otak anak,” kata Euis Tresna seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Pada acara tersebut juga ditampilkan kemampuan read aloud salah satu siswa TK Bakti Mulya 400 bernama Reimy Bramantya yang membacakan kisah Nabi Saleh AS. Reimy mampu membaca buku dengan jelas dan lantang dengan intonasi yang khas anak-anak.
Selain Reimy, ada juga Novrindo Marpaung dari kelas empat SD Bakti Mulya 400 yang juga melakukan read aloud. Karena Novrindo dari kelas Cambridge, maka ia membawakannya dalam bahasa Inggris. Selain fasih membaca dengan artikulasi, Novrindo juga mampu menghayati bacaan yang dibawakannya.
Dalam paparan materi Anne Gracia mengawali dengan uraian tentang fungsi dua indera manusia yaitu penglihatan dan pendengaran. Kedua indera tersebut digunakan manusia seiring perkembangan fisik dan psikisnya. “Pendengaran dan penglihatan berperan besar dalam mengembangkan fungsi otak manusia,” kata Anne Gracia.
Orang tua atau guru tidak harus menjadi spesialis untuk melakukan stimulasi perkembangan otak anak. Anne Gracia menyarankan pentingnya melakukan aktivitas sederhana dan menyenangkan anak. “Read aloud merupakan salah satu caranya,” ujarnya.
Menurut Anne Gracia, metode read aloud mampu mengasah dan mempertajam sistem kerja otak karena dapat menstimulasi kerja ouditori. “Hasilnya, sejak dini anak akan mampu mengidentifikasi bunyi lalu melakukan klasifikasi,” tuturnya.
Agar membentuk memori yang kuat pada anak, maka read aloud perlu dibarengi dengan ekspresi. Selanjutnya fungsi otak akan melakukan filter informasi untuk disusun sebagai suatu kognisi.
Anne Gracia juga memberikan saran, agar sistem kognisi tumbuh dengan baik pada masa usia dini maka perlu diperhatikan kerja indera sewajarnya. Indera perlu berikan kualitas tidur yang optimal. Pada saat tidur, kurangi cahaya, kurangi bunyi-bunyian, berikan kenyamanan tubuh untuk istirahat berkualitas.
Sampai menjelang waktu webinar usai, audiens masih antusias memberikan pertanyaan. “Hal ini menunjukkan materi webinar ini sangat menarik dan penuh manfaat untuk diterapkan pada anak dan peserta didik di Sekolah Bakti Mulya 400,” kata Euis Tresna.