Selasa 30 Mar 2021 13:58 WIB

Petani Polandia Temukan Gua Zaman Es Berusia 11 Ribu Tahun

Gua itu berasal dari zaman Pleistosen sekitar 2,58 juta-11 ribu tahun lalu.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petani di Polandia bernama Adam Bryczek menemukan gua yang terbentuk secara alami dan digunakan oleh manusia selama Zaman Es.
Foto: thefirstnews
Seorang petani di Polandia bernama Adam Bryczek menemukan gua yang terbentuk secara alami dan digunakan oleh manusia selama Zaman Es.

REPUBLIKA.CO.ID, KRASNIK — Seorang petani di Kraśnik, Polandia bernama Adam Bryczek menemukan gua yang terbentuk secara alami dan digunakan oleh manusia selama Zaman Es. Ia dilaporkan sedang menjelajahi tanah di wilayah dekat kota tersebut, saat tiba-tiba menemukan sebuah lubang besar.

Pada awalnya, lubang itu berukuran kecil, namun kemudian melebar seiring waktu. Bryczek menemukan bukaan yang mengarah ke bawah sekitar 10 meter ke dalam gua bawah tanah dengan luas puluhan meter persegi dan ketinggian maksimum hingga sekitar 140 cm. Ukuran itu tidak cukup bagi kebanyakan orang dewasa saat ini untuk berdiri tegak.

Baca Juga

Bryczek kemudian melaporkan penemuannya ke Dominik Szulc, penjaga monumen di Kraśnik County, pada Januari. Sejak itu, situs tersebut telah dikunjungi oleh para arkeolog dari Lublin.

"Gua itu tidak diragukan lagi berasal dari zaman Pleistosen (2,58 juta - 11.700 tahun yang lalu), dan lebih tepatnya, mungkin yang disebut glasiasi Nida atau San (730.000-430.000 tahun yang lalu),” ujar Szulc, dilansir The First News, Selasa (30/3).

Ruang bawah tanah tampak seperti gua solusional, yang berarti ini terbentuk oleh batuan dasar yang dilarutkan air tanah. Selama periode itu, lapisan es Skandinavia menutupi Dataran Tinggi Lublin dan daerah setempat tertutup oleh lapisan salju tebal.

Selama kenaikan suhu sementara, banyak air mengalir, yang melarutkan batuan kapur, membentuk dinding, lantai, dan langit-langit gua. Meski gua terbentuk secara alami, para peneliti menunjukkan bahwa gua itu dikunjungi oleh manusia yang tampaknya untuk mengekstraksi batu untuk bangunan.

Dinding gua menunjukkan jejak pekerjaan mekanis yang menggunakan alat. Dalam unggahan di jejaring sosial Facebook, Szulc tidak mempublikasikan lokasi gua tersebut, memperingatkan bahwa gua itu bisa berbahaya.

“Gua ini tidak cocok akses pengunjung karena kondisinya yang terlalu kecil dan rendah, dengan jalan masuk yang curam dan berbahaya menuju ke sana,” jelas Szulc.

Para ahli saat ini tengah mencari cara untuk mengamankan gua tersebut. Dengan demikian, diharapkan orang-orang dapat memasuki situs dengan aman saat melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement