REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun membawa banyak dampak perubahan. Semua sektor usaha mengalami dampak dari penyebaran virus ini. Kebiasaan baru dalam menjalankan aktivitas perlahan mulai menjadi hal yang biasa dilakukan.
Untuk mempertahankan keberlangsungan usaha, banyak perusahaan melakukan berbagai macam cara. Peran public relation (PR) atau humas sangat dibutuhkan dan menjadi fungsi strategis dalam upaya menjaga reputasi dan membantu menangkap peluang.
Menurut Arif Reza Fahlepi, Corporate Secretary, legal compliance & APUPPT Division Head, PT Mandiri Tunas Finance dalam acara kuliah umum Crisis Management di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Selasa (6/4), PR harus memiliki kepekaan, adaptif, dan cepat dalam menyikapi suatu peristiwa. Selain itu, PR juga harus memiliki kemampuan bernegosiasi, berkolaborasi, menyampaikan pesan dengan berbagai macam media agar dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
“Sebagai PR kita juga harus dapat mendukung aktivitas korporat dan cepat melihat peluang meski dalam keadaan krisis,” kata Reza.
Lebih lanjut Reza menyampaikan, kecepatan dalam menyelesaikan masalah akan menjadi investasi untuk perusahaan karena konsumen merasakan pelayanan yang baik. Sehingga, tidak menutup kemungkinan konsumen tersebut memberikan rekomendasi yang positif kepada koleganya untuk menjadi konsumen perusahaan.
Dekan FISIP UAI Irwa Rochimah Zarkasi mengatakan, kegiatan kuliah umum ini dilakukan sebagai bagian dari program kampus merdeka. Kata dia, UAI selalu mengundang praktisi-praktisi dari luar kampus agar peserta didiknya mendapatkan pengetahuan praktik yang terkini.