REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan, telah merampungkan evaluasi pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap I pada Kamis (29/4) atau bertepatan dengan akhir masa uji coba. Tidak ada penolakan dari lingkungan sekolah, dan juga dari lurah maupun puskesmas bahwa wilayah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Untuk evaluasi, bicara kehadiran siswa ini ada kenaikan yang signifikan, khususnya antusias pada siswa kelas 6 (SD), 9 (SMP), dan kelas 12 (SMA)," kata humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah dalam pesan singkat, Rabu (28/4).
Sebelumnya, Taga menyebut, dalam evaluasi yang sedang dilakukan, pihaknya tidak menerima adanya laporan peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian, orang tua siswa juga sudah banyak yang mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Tidak ada penolakan dari lingkungan sekolah, dan juga dari lurah maupun puskesmas bahwa wilayah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, tidak ada penolakan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, seluruh guru yang berinteraksi langsung dengan siswa sudahdivaksin. Taga memastikan, tidak ada sekolah yang kedapatan melanggar protokol kesehatan (prokes). Sekolah selalu berupaya menerapkan prokes secara ketat.
"Teman-teman guru bukan hanya melaksanakan tatap muka saja, tapi karena ada pengontrolan (prokes) dan pengawasan. jadi di situ sebagian mengawasi dan sebagian mengajar," ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) menggelar uji coba pembelajaran tatap muka semua tingkatan sekolah sejak Rabu (7/4) dengan melibatkan 85 sekolah dalam kegiatan tersebut. Uji coba digelar dengan penerapan ketat protokol kesehatan. Jarak antarsiswa diatur 1,5 meter. Jumlah siswa maksimal 50 persen dari kapasitas dan waktu pembelajaran berkisar tiga hingga empat jam.