Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam ketiga. Hukumnya wajib dijalankan bagi umat muslim, sehingga anak-anak perlu diajarkan sedari dini untuk berpuasa.
Anak-anak yang belum baligh diperbolehkan tidak puasa. Namun orangtua perlu memperkenalkan dan melatih mereka untuk belajar puasa.
Idealnya kalau mau mengajarkan anak puasa, tidak makan dan minum, saat mereka menginjak umur tujuh tahun. Sebab anak sudah bersosialisasi.
Namanya baru pertama kali belajar, sebaiknya orangtua jangan terlalu memaksa. Apalagi langsung dibebani puasa satu hari penuh.
Nanti anak malah takut dan tidak mau berpuasa lagi. Ini tips mengajarkan anak puasa agar tanpa menimbulkan trauma:
Baca Juga: Tips Jitu Bagi Pengajar dan Orang Tua Mengajarkan Anak-anak Membaca Al Qur'an Sejak Dini
1. Puasa secara bertahap
Ingat dulu sewaktu kamu kecil? Pasti orangtua mengajarkanmu puasa Ramadhan secara bertahap. Tidak mesti seharian ketika pertama kali.
Mulai dulu dari setiap tiga atau empat jam sekali misalnya. Kemudian jika berhasil, naikkan level menjadi puasa setengah hari. Begitu sudah kuat, baru satu hari penuh.
2. Berikan penghargaan
Anak paling senang bila diberi hadiah. Tentu saja bukan tanpa pengorbanan atau kerja keras. Orangtua bisa mengiming-imingi anak dengan hadiah yang mereka inginkan bila berhasil menjalankan ibadah puasa.
Misalnya kalau sukses puasa sehari penuh, diberi tambahan uang jajan Rp 100 ribu saat Lebaran. Atau dibelikan sepatu baru maupun mainan terbaru.
Dengan demikian, anak akan semakin termotivasi dan semangat untuk puasa. Memberikan penghargaan atau apresiasi atas puasa anak tidak salah kok. Wong cuma sekali dalam setahun, tidak sering.
Penghargaan juga tidak hanya berbentuk rupa barang. Tetapi bisa berupa kata-kata, seperti “adek hebat, atau adek puasanya pintar.” Dengan begitu, anak merasa diapresiasi dan terpacu lagi berpuasa.
Baca Juga: 9 Tips Memilih Asuransi Syariah Berkualitas
3. Jelaskan makna puasa sesungguhnya
Ajarkan akan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Tidak makan dan tidak minum. Namun juga menahan hawa nafsu, berbagi kebaikan, dan terpenting puasa harus karena Allah SWT.
Niatkan dalam hati. Bila hati kuat, maka perut pun akan kuat. Berpuasa dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah. Orangtua harus berperan aktif mengajarkan anak makna, hikmah dan manfaat bulan puasa.
4. Siapkan hidangan favorit
Momen buka puasa adalah waktu yang paling dinantikan bagi orang-orang yang berpuasa. Termasuk putra-putrimu. Kamu dapat menyajikan menu makanan dan minuman kesukaan saat buka puasa.
Atau kamu dapat menawari anak, mau dimasaki apa untuk hidangan berbuka. Anak pasti akan antusias menyebutkannya, misal es campur, sosis goreng, kolak ubi, atau lainnya.
Akan tetapi, katakan kepada anak bahwa berbuka puasa tidak boleh lapar mata. Mengikuti hawa nafsu meminta banyak makanan dan minuman, namun tidak dimakan. Jatuhnya malah mubazir.
Baca Juga: Tetap Semangat dan Sehat Saat Puasa, Ini Dia Caranya