Sabtu 08 May 2021 04:05 WIB

Kominfo Ajak Milenial Kurangi Sampah Plastik

Solusi utama yang mesti dikedepankan adalah mengurangi sampah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Satria K Yudha
Warga membawa sampah anorganik untuk disetorkan di drop point rekosistem yang berada di kawasan Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Jumat (5/3). Sampah anorganik yang diterima kemudian dipilah dan didistribusikan ke pengolah sebagai bahan baku proses daur ulang. Selain itu, warga yang menyetorkan sampah akan mendapatkan poin dalam aplikasi rekosistem. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga membawa sampah anorganik untuk disetorkan di drop point rekosistem yang berada di kawasan Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Jumat (5/3). Sampah anorganik yang diterima kemudian dipilah dan didistribusikan ke pengolah sebagai bahan baku proses daur ulang. Selain itu, warga yang menyetorkan sampah akan mendapatkan poin dalam aplikasi rekosistem. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan upaya edukasi terhadap generasi milenial untuk mengurangi sampah plastik. Hal ini diwujudkan melalui webinar Creative Talk Pojok Literasi  "Gaya Hidup Minim Sampah, Yuk Pilah Sampahmu!" secara tatap muka maupun daring. 

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman (IKPM) Kominfo Septriana Tangkary mengatakan, persoalan sampah memang bukan persoalan yang sederhana di Indonesia. Jumlah timbulan sampah yang ada masih sangat besar, sekitar 67,8 juta ton pada tahun 2020 berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Angka itu masih akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup masyarakat. 

 

"Kondisi-kondisi seperti ini yang perlu kita kelola dengan baik, yang direfleksikan dalam langkah-langkah, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)," ujar Septriana dalam siaran pers Jumat (7/5). 

 

Septriana menjelaskan, kebijakan Permen LHK Nomor P.75 Tahun 2019 mengenai Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen pun diterbitkan sebagai salah satu upaya pengurangan sampah plastik. Permen tersebut mengatur kemasan produk yang dikeluarkan produsen. Kemasan yang dimaksud nantinya harus memenuhi standar dapat didaur ulang atau dikomposkan. 

 

Webinar ini juga menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Kepala Seksi Bina Peritel Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Agus Supriyanto, Koordinator Perekonomian I Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Eko Slamet, dan Chapter Leader Trash Hero Jakarta I Gusti Krishna Aditama.

 

Kepala Seksi Bina Peritel Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK, Agus Supriyanto mengatakan, walaupun tingkat ketidakpedulian masyarakat terhadap sampah cukup tinggi (0,72 poin), akan tetapi mulai ada indikasi positif terhadap perubahan perilaku masyarakat. 

 

Sementara itu, Chapter Leader Trash Hero Jakarta, I Gusti Krishna Aditama menjelaskan, daur ulang bukanlah solusi utama untuk mengatasi sampah. Solusi yang harus dikedepankan adalah berupaya sebaik mungkin mengurangi sampah.

 

"Kenali jenis sampah, pisahkan dan manfaatkan sampah organik dan non-organik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, akan tetapi sampah non-organik seperti sachet minuman sekali pakai,  baterai, dan sebagainya sangat sulit untuk di daur ulang," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement