Selasa 11 May 2021 05:14 WIB

Mengenal Sejarah Safety Car di Ajang Balap F1

Porsche menjadi safety car pertama dalam F1.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Balapan terakhir F1 2020 di GP Abu Dhabi. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/FIA/F1 HANDOUT
Balapan terakhir F1 2020 di GP Abu Dhabi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDIANAPOLIS -- Dalam ajang balap seperti Formula 1 (F1), safety car adalah salah satu instrumen utama dalam memandu jalannya perlombaan. Mobil yang digunakan pun harus memiliki kemampuan yang optimal dalam melibas sirkuit bersama puluhan mobil F1.

sejumlah pabrikan pun berlomba untuk dapat berkontribusi dalam ajang tersebut.

Baca Juga

Dilansir Car Advice pada Sabtu (8/5), mobil pertama yang terlibat sebagai safety car adalah Porsche 914. Mobil itu pertama kali memberikan kontribusinya dalam ajang Canadian Grand Prix pada 1973.

Saat itu, safety car dilibatkan karena terjadi sebuah kecelakaan fatal pada lap 32. Hal itu pun jadi kontribusi pertama safety car dalam sejarah balap F1.

Safety car merupakan kendaraan yang digunakan sebagai pengatur laju mobil balap di lintasan. Biasanya, safety car akan mengambil peran saat terjadi kecelakaan atau kondisi sirkuit yang terlalu basah sehingga diperlukan penyesuaian laju sementara hingga kondisi sirkuit dinilai layak.

Oleh karena itu, safety car disebut juga sebagai pace car. Lewat pengaturan laju kecepatan mobil balap, maka hal ini memberikan waktu bagi petugas untuk membersihkan sirkuit dari serpihan bekas kecelakaan atau memberi waktu hingga genangan air mulai hujan mulai berkurang.

Tak heran, mobil yang dipilih sebagai safety car harus memiliki kemampuan yang sigap di lintasan. Biasanya, mobil ini pun dikendalikan oleh pengemudi yang andal dalam melibas sirkuit.

Setelah Porsche, salah satu mobil yang paling sering hadir sebagai safety car adalah Mercedes-AMG. Kini, untuk musim balap 2021, mobil yang berperan sebagai safety car adalah Aston Martin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement