Ahad 23 May 2021 11:50 WIB

Gobel Menapak Jejak Sukarno di Uzbekistan

Rachmat gobel melakukan kunjungan kerja ke uzbekistan.

Red: Joko Sadewo
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel usai mendengarkan presentasi terkait sejarah kunjungan mantan Presiden RI Sukarno ke makam Imam Bukhari.
Foto: istimewa/doc humas
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel usai mendengarkan presentasi terkait sejarah kunjungan mantan Presiden RI Sukarno ke makam Imam Bukhari.

Oleh : Nasihin Masha

REPUBLIKA.CO.ID, Di stasiun Samarkand, Kamis 20 Mei 2021, dua orang sudah menunggu Rachmat Gobel. Wakil Gubernur dan Mufti Besar Samarkand. Mereka menyambut khusus kedatangan Gobel. Tak hanya itu, sebagai rasa hormat, mereka juga memotong seekor sapi besar di kawasan makam Imam Bukhari. Ya, Gobel hendak berziarah ke kuburan perawi hadis-hadis Rasulullah tersebut. Kitab hadis Imam Bukhari adalah yang terlengkap dan terbanyak dari seluruh perawi, termasuk kutubus sittah (kitab yang enam). Imam Bukhari lahir di kota Bukhara, dekat Samarkand. Dua kota ini terletak di Uzbekistan.

Kawasan kuburan Imam Bukhari sedang direnovasi, sehingga kawasan itu ditutup untuk umum. Selain itu juga sedang dibangun masjid yang akan mampu menampung 40 ribu jamaah. Namun Gobel adalah pejabat negara Indonesia, wakil ketua DPR RI, karena itu ia tetap bisa berziarah dan berdoa di kuburan Imam Bukhari. Sedangkan anggota rombongan hanya bisa berkunjung ke museumnya yang megah dan dibangun pada 2017 dan diresmikan pada 2018.

Pada Ahad 16 Mei 2020, Gobel tiba di Tashkent, ibukota Uzbekistan. Dari bandara, Gobel langsung menuju kantor Deputi Perdana Menteri/Menteri Pariwisata dan Olahraga Uzbekistan, Abduhakimov Aziz Abdukakharovich. Dalam perjalanan muhibah ini, Gobel didampingi sejumlah anggota DPR RI, yaitu Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto, Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas, Willy Aditya, Muhammad Syafrudin, Taufik Basari, Heri Gunawan, dan Ahmad Baedowi. Juga ada Dirjen Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam, Staf Ahli Menteri Perdagangan Arlinda, dan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi. Semula, Gobel tak menjadwalkan pertemuan dengan Abduhakimov. Namun yang bersangkutan rupanya mengetahui rencana kedatangan Gobel. Karena itu ia meminta waktu khusus untuk bertemu Gobel. Pertemuan malam itu diakhiri dengan bermain pingpong bersama. Karena keduanya sama-sama lulusan Jepang, maka Gobel dan Abduhakimov juga sempat berbincang-bincang dengan Bahasa Jepang.

Saat bertemu Abduhakimov, Gobel disuguhi presentasi oleh stafnya, kepala Departemen Pengembangan dan Inovasi Kepariwisataan, Temur Mirzaev. Salah satu presentasinya adalah kliping koran Uzbekistan, Qizil Uzbekistan, edisi Rabu 5 September 1956. Koran ini milik partai komunis. Ada foto Bung Karno yang menjadi headline di halaman 1 koran itu. Foto itu diambil saat Sukarno baru tiba di Bandara Tashkent, ibukota Uzbekistan. Judulnya, Presiden Sukarno di Tashkent. Tentu dengan huruf Rusia dan Bahasa Rusia, dan di bawahnya dengan huruf lebih kecil menggunakan Bahasa Indonesia. Gobel, dengan pakaian dan topi tradisional Uzbekistan, dan Abduhakimov pun berfoto bersama di depan layar bergambar kliping koran tersebut. Saat itu Uzbekistan masih di bawah kekuasaan Uni Soviet. Uni Soviet yang sedang gencar mengembangkan pengaruhnya di dunia, sedang mendekat ke Presiden Sukarno. Saat itu Sukarno merupakan magnet dunia karena pengaruhnya dalam Konferensi Asia Afrika 1955 dan pemimpin yang disegani di dunia ketiga.