DPR: Cepat Atasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus

Jumlah pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 dalam satu hari bisa mencapai puluhan

Jumat , 04 Jun 2021, 06:23 WIB
Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menyoroti soal melonjaknya kasus covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ia berharap pemerintah bergerak cepat mengatasi lonjakan kasus covid-19 di Kudus. 

"Pemerintah harus bergerak cepat untuk menekan laju kasus covid-19 di Kudus. Seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kudus harus  disiapkan  menampung pasien. Antisipasi kekurangan tempat tidur di rumah sakit dengan menyiapkan   rumah sakit darurat dan meminta dukungan  dari rumah sakit di seputar Kabupaten Kudus," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (3/6).

Politikus PKS itu juga menyoroti kurangnya SDM pemakaman jenazah korban covid-19 sebagai hal yang harus segera ditangani. Berdasarkan informasi BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 dalam satu hari bisa mencapai puluhan. 

Menurutnya kekurangan petugas tentu akan menyebabkan daftar tunggu pemakaman.  "Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan terjadi penumpukan jenazah yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, ia melihat berita dan foto antrian jenazah di pemakaman dapat menjadi psywar tersendiri bagi masyarakat. Oleh karena itu ia meminta Pemerintah bertindak cepat mengatasi hal ini dengan segera menambah SDM.

Netty juga meminta pemerintah agar memperhatikan penegakan PPKM Mikro di Kudus . "Aparat harus dikerahkan untuk memantau penerapan prokes dalam rangka PPKM Mikro. Masyarakat harus dipastikan taat dan disiplin dengan aturan  3M, terutama di tempat-tempat publik. Lalai dengan prokes berarti membiarkan diri sendiri dan orang lain terpapar virus," ungkapnya.

Dirinya mengingatkan agar jangan sampai Indonesia mengalami seperti Malaysia di mana saat ini sudah diberlakukan  lockdown kembali. Ia menilai melonjaknya kasus di sana salah satunya karena dipicu pandemic fatigue yang membuat masyarakat Malaysia longgar dan abai prokes. 

"Kita tidak ingin seperti itu, karena tidak ada jaminan lonjakan kasus di Kudus ini tidak merembet kemana-mana. Saya berharap siapapun dari kita tetap waspada bahwa Covid-19 masih terus mengintai," ucapnya.

Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus,  Jawa Tengah mengalami lonjakan serius. Tercatat sebanyak 196 nakes terpapar Covid-19 dan satu meninggal dunia. Petugas pemakaman juga kewalahan akibat kurangnya SDM untuk membantu pemakaman jenazah.