REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Archer Aviation meluncurkan taksi terbang listrik pertamanya Maker. Dikutip dari Reuters, Ahad (13/6) ketertarikan pada pesawat tanpa emisi yang lepas landas dan mendarat seperti helikopter tumbuh ketika perusahaan mencari pasar baru.
Perusahaan juga menghadapi tekanan untuk membantu mendekarbonisasi industri mereka melalui kendaraan yang dioperasikan dengan baterai. Pesawat Archer belum dapat diterbangkan secara komersial.
Archer mengharapkan peluncuran komersial Maker pada 2024 di Los Angeles dan Miami. Saat ini Archer sedang dalam proses sertifikasi pesawat empat penumpang yang diujicobakan dengan Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
"Tujuan kami yang sebenarnya adalah untuk membuat solusi transportasi pasar massal di dalam dan sekitar kota," kata salah satu pendiri dan co-CEO Brett Adcock kepada Reuters.
Taksi dapat terbang dengan kecepatan 150 mil per jam (240 km per jam) untuk jarak hingga 60 mil (100 km). Harganya mulai antara 3 dan 4 dolar AS per mil untuk satu penumpang.
Di New York City misalnya, perjalanan 17 mil dari Bandara Internasional John F. Kennedy ke Manhattan akan menelan biaya 50-70 dolar AS. Perjalanan memakan waktu sekitar lima sampai tujuh menit dibandingkan 60 sampai 90 menit dengan mobil.
Sementara para ahli memperkirakan pasar eVTOL bernilai miliaran selama dekade berikutnya, itu tidak diharapkan untuk segera menghasilkan uang dan waktu persetujuan peraturan masih belum pasti.
Archer saat ini terlibat dalam pertempuran hukum dengan pesaing yang didukung Boeing, Wisk Aero, yang menuduhnya mencuri rahasia dagang dan melanggar patennya. Archer pekan lalu meminta pengadilan California untuk menolak gugatan dan menggugat Wisk untuk "pernyataan palsu" mengenai penyelidikan kriminal terpisah.
Archer berencana untuk go public melalui merger senilai 3,8 miliar dolar AS dengan perusahaan cek kosong Atlas Crest dan memiliki investasi dan pesanan 1 miliar dolar AS dari United Airlines.