Rabu 23 Jun 2021 00:25 WIB

Vaksin Tetanus-Difteri Beri Perlindungan terhadap Covid-19?

Vaksinasi tetanus disinyalir berkontribusi menurunkan tingkat keparahan Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di SDS Dian Kencana, Jalan BKR, Kota Bandung, Kamis (12/11). Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan memberikan vaksin, Campak, Rubella, Difteri Tetanus dan Tetanus Difteri guna meningkatkan kesehatan dan terhindar dari penyakit. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di SDS Dian Kencana, Jalan BKR, Kota Bandung, Kamis (12/11). Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan memberikan vaksin, Campak, Rubella, Difteri Tetanus dan Tetanus Difteri guna meningkatkan kesehatan dan terhindar dari penyakit. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin tetanus dan difteri tampak memberikan efek perlindungan tehradap Covid-19. Menurut data temuan awal, kejadian Covid-19 berat tampak lebih rendah pada orang-orang yang sudah menerima kedua vaksin ini di masa lalu.

Covid-19 memang dapat memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap orang. Sebagian orang yang terkena Covid-19 mungkin hanya mengalami gejala ringan, seperti flu atau bahkan tak bergejala.

Baca Juga

Di lain sisi, ada pula orang-orang yang sampai membutuhkan perawatan di rumah sakit. Mereka harus diintubasi, mengalami gagal napas, atau mengalami dampak fatal lain ketika terkena Covid-19. Banyak ahli mengaitkan perbedaan dampak Covid-19 ini dengan perbedaan pada fungsi imunitas tubuh.

Bila bicara mengenai imunitas, peran dari riwayat vaksinasi sebelumnya tak bisa diabaikan. Berdasarkan hal ini, peneliti melakukan sebuah studi untuk menginvestigasi apakah riwayat vaksinasi di masa lalu turut memberikan efek perlindungan terhadap penyakit lain, termasuk Covid-19.