REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam berkendara, bikers dan pengendara lain terkadang berada pada jalur yang masuk dalam area blind spot. Sudut pandang mata pengendara dan spion memiliki keterbatasan sehingga menimbulkan area tak terlihat yang disebut dengan titik buta atau blind spot.
Jika tak hati-hati dalam memilih jalur dan bermanuver, maka blind spot berpotensi menimbulkan kecelakaan. PT Astra Honda Motor (AHM) membagikan sejumlah cara agar pengendara dapat menghindari blind spot.
Manager Safety Riding AHM, Johanes Lucky mengatakan, sejumlah cara ini perlu diperhatikan saat berada di depan, samping atau belakang kendaraan lain. "Pertama, pahami dan ketahui area blind spot kendaraan kita dan juga kendaraan lain," kata Lucky dikutip dari laman resmi AHM pada Selasa (22/6).
Area ini dapat diketahui dengan menggerakan mata pada sudut paling luar serta melihat kedua buah spion pada kendaraan. Dengan begitu, pengendara dapat memperkirakan area mana yang perlu diperhatikan saat akan bermanuver.
"Saat akan bermanuver atau pindah jalur, selain melihat spion, sempatkan untuk sedikit menoleh untuk memastikan tidak ada kendaraan lain di samping," ucapnya.
Selain itu, pengendara juga bisa menambah aksesoris berupa spion tambahan yang berfungsi untuk memperluas sudut pandang. Spion ini merupakan spion dengan cermin yang lebih cembung dibanding spion standar sehingga sudut pantulan jadi lebih luas.
Pengendara juga perlu menentukan posisi kendaraan agar pengendara lain juga dapat melihat kita. Menurutnya, pengedara harus bisa memperkirakan posisi mana yang sekiranya menjadi blind spot bagi pengendara lain.
"Jika kemungkinan pengendara lain tak mengetahui posisi kita, maka kita dapat memberikan konfirmasi lewat klakson atau lampu dim," kata dia.
Selain itu, ia juga menyarankan agar selalu menggunakan perlengkapan berkendara dengan warna yang mudah terlihat. Dengan begitu, pengendara lain akan lebih mudah mengetahui posisi kendaraan lain di sekitar dalam kondisi apapun.