Rabu 30 Jun 2021 01:11 WIB

Google Luncurkan Pemberitahuan Baru untuk Perangi Hoaks

Alat baru dalam memerangi berita palsu ini akan segera tersedia di Eropa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Berita-berota hoaks terkait vakisn Covid-19 masih kerap ditemukan beredar (ilustrasi)
Foto: Republika
Berita-berota hoaks terkait vakisn Covid-19 masih kerap ditemukan beredar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Google sedang mengembangkan fitur baru untuk memperingatkan pengguna tentang informasi yang tidak dapat diandalkan dalam hasil pencariannya. Alat baru dalam memerangi berita palsu ini akan segera tersedia di Eropa.

Dilansir dari Malay Mail, Selasa (29/6), Google membuat sedikit perubahan pada algoritma pengindeksan pencariannya dalam upaya membantu memerangi disinformasi online. Pengoptimalan mesin telusur, atau SEO, tetap menjadi serangan utama dalam hal membuat konten diperhatikan secara online. Namun, pengindeksan pencarian bukanlah jaminan kualitas.

Baca Juga

Dengan sekitar 130 miliar halaman yang diindeks oleh mesin pencari, beberapa hasil pasti lebih dapat diandalkan daripada yang lain. Sekarang, Google menawarkan fitur baru untuk membantu pengguna mengidentifikasi hasil yang meragukan, terlepas dari posisi mereka di peringkat hasil pencarian.

Akses ke informasi yang relevan dan dapat diandalkan menjadi semakin penting dalam masyarakat saat ini. Bagi banyak orang, Google telah menjadi panduan pertama untuk menemukan informasi dengan cepat, baik tentang topik yang muncul dalam percakapan atau untuk pekerjaan.

Google akan memperingatkan pengguna internet melalui pemberitahuan ketika informasi online tidak memiliki sumber yang dapat dipercaya, terutama ketika subjek baru atau berkembang dengan cepat.

Fitur baru ini tidak akan memberitahu pengguna apakah informasi tersebut dapat dipercaya atau tidak. Namun, fitur ini akan menyarankan agar pengguna mencoba mencari lagi nanti untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang topik yang sedang ramai dibahas,

Untuk menawarkan fitur ini, Google telah menciptakan sistem baru untuk mendeteksi subjek yang berkembang pesat yang tidak memiliki jangkauan sumber yang cukup kuat. Untuk saat ini, layanan tersebut hanya tersedia dalam bahasa Inggris untuk pencarian di Amerika Serikat (AS). Ini akan segera diluncurkan ke Eropa dan fungsinya juga dapat diperluas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement