Senin 05 Jul 2021 16:36 WIB

Studi: Kurang Paparan Sinar UVB Berisiko Picu Kanker

Jumlah paparan sinar UVB dikaitkan dengan risiko kanker usus besar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Jumlah paparan sinar UVB dikaitkan dengan risiko kanker usus besar.
Foto: picpedia.org
Jumlah paparan sinar UVB dikaitkan dengan risiko kanker usus besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan sinar UVB yang tidak memadai dari matahari dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal atau usus besar, terutama pada kelompok usia yang lebih tua. Hal itu menurut sebuah penelitian yang menggunakan data di 186 negara, yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka BMC Public Health.

Para peneliti di University of California San Diego, AS menyelidiki kemungkinan hubungan antara tingkat global sinar UVB pada tahun 2017 dan data kanker kolorektal pada 2018 untuk 186 negara dari database Global Cancer (GLOBOCAN).

Baca Juga

Peneliti juga mengumpulkan data dari 148 negara tentang pigmentasi kulit, harapan hidup, kebiasaan merokok, ozon stratosfer (gas yang terjadi secara alami yang menyaring radiasi matahari) dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan dan paparan UVB dari literatur dan database sebelumnya.

Negara-negara dengan UVB yang lebih rendah termasuk Norwegia, Denmark dan Kanada. Sementara negara-negara dengan UVB yang lebih tinggi termasuk Uni Emirat Arab, Sudan, Nigeria, dan India. Para penulis juga mengingatkan bahwa faktor lain dapat mempengaruhi paparan UVB dan kadar vitamin D, seperti suplemen vitamin D, pakaian dan polusi udara, yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Dari studi yang dilakukan, para ahli menemukan bahwa paparan UVB yang lebih rendah secara signifikan berkorelasi dengan tingkat kanker kolorektal yang lebih tinggi di semua kelompok usia dari 0 hingga lebih dari 75 tahun. Hubungan antara UVB yang lebih rendah dan risiko kanker kolorektal tetap signifikan bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pigmentasi kulit, harapan hidup, dan merokok.

Salah satu peneliti studi, Raphael Cuomo menjelaskan bahwa paparan UVB yang lebih rendah dapat mengurangi kadar vitamin D. Lalu Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.

"Perbedaan dalam sinar UVB menyumbang sejumlah besar variasi yang kami lihat dalam tingkat kanker kolorektal, terutama untuk individu di atas usia 45 tahun. Meskipun ini masih merupakan bukti awal, mungkin orang yang lebih tua, khususnya, dapat mengurangi risiko kanker kolorektal dengan memperbaiki kekurangan vitamin D,” kata dia seperti dilansir dari ecancer.org, Senin (5/7).

Namun demikian, penelitian lanjutan perlu dilakukan guna melihat secara langsung manfaat potensial vitamin D pada kanker kolorektal, terutama pada kelompok usia yang lebih tua. Peneliti juga mengingatkan bahwa sifat observasional dari penelitian ini tidak memungkinkan kesimpulan tentang sebab dan akibat, diperlukan lebih banyak studi untuk memahami hubungan antara UVB dan vitamin D dengan kanker kolorektal secara lebih rinci.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement