REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA — Cegukan merupakan kondisi saat terjadinya kejang pada otot diagfragma yang tidak dapat dikendalikan. Seseorang yang mengalaminya akan mengeluarkan bunyi ‘hik’ dari mulut tanpa disengaja.
Biasanya, cegukan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Namun, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini bisa terjadi berkepanjangan, seperti lebih dari 48 jam.
Kondisi tersebut adalah yang kini dialami oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Ia dilaporkan mengalami cegukan selama lebih dari 10 hari dan akhirnya dirawat di rumah sakit agar dokter dapat mencari tahu penyebabnya.
The Washington Post melaporkan bahwa Bolsonaro pada 8 Juli mengalami cegukan hingga setidaknya 14 kali selama satu menit. Ia kemudian membatalkan seluruh agenda kepresidenan dan menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Ibu Kota Brasilia.
Dilansir Gizmodo, Bolsonaro diketahui pernah menjalani operasi implan gigi pada awal bulan ini. Ia menduga salah satu faktor yang memengaruhi cegukan berkepanjangan yang dialaminya mungkin ada hubungannya dengan obat resep yang diminumnya.
Namun, seorang ahli bedah yang pernah merawat Bolsonaro pada 2018 karena insiden percobaan pembunuhan yang dideritanya mengatakan bahwa pria berusia 66 tahun ini mengalami obstruksi usus alias penyumbatan usus. Ia kemudian dipindahkan ke Sao Paulo untuk menjalani observasi lebih lanjut guna menentukan apakah operasi darurat perlu dilakukan.