REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan mengungkap industri gim Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan sejak tahun 2017. Hal ini karena karakteristik industri gim yang sepenuhnya digital dan tidak terikat lokasi logistik geografis menjadikan pasar gim relatif terbuka luas.
Bahkan perusahaan gim lokal cenderung menarget pasar internasional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kementerian Kominfo bersama LIPI menunjukkan ada peningkatan skala usaha industri gim dari tahun 2017 sampai 2019.
Secara keseluruhan, di tahun 2017 terdapat 143 gim yang diproduksi dan meningkat menjadi 225 di tahun 2018 dan pada tahun 2019 terdapat 332 gim.
“Kalau kita bicara industri game ini, semakin hari semakin meningkat dan kita lihat industri di Indonesia pun dari waktu ke waktu mengalami peningkatan baik dari produsennya maupun penggunanya," kata Semuel.
Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, industri gim mengalami peningkatan sangat tajam. Pemerintah mendorong industri gim Tanah Air semakin berkembang dengan menghadirkan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021.
Semuel mengatakan, nantinya IGDX akan melibatkan ekosistem industri gim agar bisa mendorong pengembangan kerja sama untuk peningkatan industri gim di tanah air. Nantinya, kegiatan ini menghadirkan pelaku industri game lokal dan mancanegara untuk berbagi ilmu dan pengalaman.
Sebelumnya, kata Semuel, IDGX pernah diselenggarakan pada 2019 sebagai sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia industri game tanah air, sekaligus ruang pameran bagi karya industri gim lokal. Pada penyelenggaraan IGDX tahun 2019 lalu, tercatat sebanyak 66,1 persen peserta berasal dari kalangan profesional. Sementara peserta terbanyak kedua diisi kalangan mahasiswa sebesar 16 persen.
"Hal itu menandakan keberminatan terhadap IGDX berpadu antara pelaku industri dan SDM yang tertarik masuk ke dalam industri game,” jelasnya.
Ia pun berharap IGDX menjadi ruang bagi perluasan jejaring yang baik bagi pihak-pihak tersebut. Kominfo juga menggandeng AGI dengan menggabungkan kegiatan secara offline dan online atau secara hybrid pada lingkup skala yang lebih besar dan rangkaian kegiatan yang lebih variatif dan inovatif.