REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor menjadi lemah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang.
Jumlah ini meningkat 26,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 6,93 juta orang. Di tengah kondisi krisis, kita sebaiknya jeli melihat celah untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Terlenih bagi pihak yang kehilangan pendapatan maupun pekerjaan.
Ketersediaan modal untuk bisnis di tengah pandemi menjadi salah satu tantangan terbesar. Berikut beberapa tips dari Jurnal by Mekari, yang mempelajari software akuntansi daring terintegrasi, untuk mengatasi keterbatasan modal usaha selama pandemi:
1. Gunakan sistem pre-order
Sistem pre-order (PO) merupakan model bisnis di mana pembeli harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu di awal, lalu barang akan datang selang beberapa waktu sesuai perjanjian di awal. PO hanya bisa dilakukan oleh bisnis yang cenderung dinamis, terbatas, dan tidak memiliki mata rantai distribusi yang panjang, misalnya, kuliner, pakaian, jam tangan, sepatu, dan kosmetik.
Dengan menggunakan sistem ini, modal yang dapatkan berasal secara langsung dari konsumen yang menginginkan prioritas untuk mendapatkan barang yang diproduksi oleh perusahaan. Meskipun terkesan mudah, sistem PO juga memiliki risiko sendiri, terlebih jika barang yang Anda janjikan tidak bisa diberikan tepat waktu.
Untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen melalui sistem ini, bisnis Anda harus memiliki track record yang baik, pengadaan barang yang tepat, dan kualitas barang yang mumpuni.
2. Ajukan proposal usaha
Mengajukan tawaran untuk mendapatkan tambahan modal usaha bisa dlakukan dengan mengirimkan proposal kerja sama kepada instansi pemerintah maupun pemilik modal lain untuk ikut berinvestasi. Kunci sukses dalam mengajukan proposal untuk membangun bisnis agar disetujui dan mendapatkan kepercayaan dari calon investor adalah memiliki laporan keuangan yang dicatat dengan baik dan dapat dipercaya. Di samping itu, mereka akan menilai perencanaan usaha yang jelas dan realistis serta produk Anda jual bisa diandalkan.
3. Pinjam pada bank
Bank adalah pihak yang bisa diandalkan untuk memperoleh modal jika investor maupun orang terdekat Anda tidak memiliki kemungkinan untuk membantu Anda dalam hal keuangan. Jika memutuskan untuk melakukan pinjaman modal kepada bank, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Yaitu memiliki jaminan yang bisa diajukan sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman, memiliki laporan keuangan yang baik sejak awal usaha sehingga pihak bank bisa melihat kesehatan usaha yang Anda kelola secara terlebih dahulu. Anda bisa menyerahkan daftar aset yang bisa dinilai oleh bank sebagai kelayakan untuk mendapatkan pinjaman dengan nominal yang sesuai.