Senin 17 Apr 2023 06:16 WIB

Kolaborasi Antarpemangku Kebijakan Disebut Jadi Kunci Program Pemberdayaan Desa

Pemberdayaan desa membutuhkan kerja sama antarlembaga pemangku kebijakan

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi pemberdayaan ekonomi desa. Pemberdayaan desa membutuhkan kerja sama antarlembaga pemangku kebijakan
Foto: Istimewa
Ilustrasi pemberdayaan ekonomi desa. Pemberdayaan desa membutuhkan kerja sama antarlembaga pemangku kebijakan

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR- Program Kampung Terpadu (TEKAD) melakukan redesain program untuk meningkatkan performa kinerja. Salah satu rekomendasi perubahan desain ini adalah peningkatan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga unit kerja di level kecamatan. 

“Penguatan kolaborasi ini ditandai dengan kejelasan tanggung jawab pemangku kepentingan dari pusat hingga unit kerja di level kecamatan yang berhubungan langsung dengan kader desa penerima manfaat. Penguatan kolaborasi ini dalam pandangan kami akan menjadi kunci peningkatan manfaat program bagi kepala rumah tangga yang menjadi kader program ini,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Taufik Madjid, akhir pekan lalu. 

Baca Juga

Untuk diketahui Kemendes PDTT dan IFAD mengelar workshop nasional untuk midterm review sekaligus sosialisasi desain baru program TEKAD.

Beberapa rekomendasi mid term review tersebut adalah adanya  perubahan struktur organisasi dari tingkat pusat hingga desa.

Selain itu, juga penyerderhanaan komponen dan aktivitas program serta re-targeting desa sasaran dari semula 1.720 desa, dan 412 ribu rumah tangga menjadi 1.110 desa dan 149.850 rumah tangga.

Taufik menjelaskan kolaborasi antara pemangku kepentingan ini akan meningkatkan kerja bersama elemen pemerintah dari pusat hingga desa. Menurutnya kolaborasi ini menjadi penting karena selama ini banyak program yang tidak berjalan optimal karena masing-masing pemangku kepentingan berjalan sendiri-sendiri.

“Kami berharap dengan adanya desain baru yang mengoptimalkan kolobarasi antarelemen pemerintahan bisa membawa Program TEKAD kian optimal dalam membawa dampak bagi kader peserta program,” katanya. 

Taufik mengatakan Program TEKAD kini juga menjadi lebih fokus seiring adanya re-targeting sasaran program. Perampingan jumlah desa dan rumah tangga sasaran akan membuat upaya peningkatan kesejahteraan mereka akan lebih muda terealisasi.

Retargeting jumlah desa maupun rumah tangga sasaran ini agar program lebih terprioritas  dan fokus sehingga lebih tepat sasaran pada desa penerima manfaat,” katanya. 

Mantan aktivis PMII ini mengungkapkan rekomendasi workshop tentang adanya investasi multiyears untuk pengembangan usaha juga menjadi kabar mengembirakan bagi kelompok sasaran.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Dengan rekomendasi ini maka dimungkinkan adanya modal usaha bagi kelompok sasaran yang dinilai punya potensi dan kemampuan mengembangkan usaha mereka.

“Kami juga mengapresiasi adanya village desk sebagai media kolaborasi antara kader TEKAD dengan P3PD dan P3MD,” katanya.

Taufik Madjid mengajak semua pihak terkait untuk segera mengimplementasikan hasil workshop dengan optimal dan konsisten agar program TEKAD terus berkontribusi positif pada kelompok sasaran.

"Pak Menteri menitip pesan kepada saya bahwa program TEKAD ini luar biasa. Maka dari itu terkait design atas program yang kita sepakati, Pak Menteri berpesan agar kita melaksanakannya dengan konsisten dan penuh komitmen untuk segera kita eksekusi,” kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement