Senin 09 Aug 2021 18:57 WIB

Ancaman Siber di Indonesia Meningkat

Satu dari 5 pengguna internet hampir terinfeksi ancaman yang dilirankan di web.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Terinfeksi Malware. Ilustrasi
Foto:

 

Penurunan Ancaman Lokal

Penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna merupakan indikator yang sangat penting.

Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD dan metode “luring” lainnya.

Perlindungan terhadap serangan semacam itu tidak hanya membutuhkan solusi antivirus yang mampu menangani objek yang terinfeksi, tetapi juga firewall, fungsionalitas, anti-rootkit dan kontrol atas perangkat yang dapat dilepas.

Secara umum, 22,9 persen pengguna diserang oleh ancaman lokal pada April-Juni 2021. Produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 17.975.442 insiden lokal di komputer peserta KSN di Indonesia.

Jumlah tersebut mengalami penurunan 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data ini juga menempatkan Indonesia pada posisi ke-77 dunia.

Menurunnya ancaman lokal ini dapat dikaitkan dengan keberlanjutan skema work from home yang memaksa seluruh perkantoran sementara ditutup secara fisik atau hanya mempekerjakan sedikit karyawan.

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky mengatakan tepatnya sejak tahun lalu, banyak perusahaan telah beralih ke sistem kerja jarak jauh. Kaspersky melihat ini masih akan terus berlanjut dalam beberapa bulan pendatang. Perubahan ini membuat keamanan perusahaan tentunya menjadi lebih rentan.

 

“Kami terus melihat peningkatan serangan berbasis web, phishing terkait virus corona dan peningkatan penggunaan bayangan TI. Selain itu, faktor manusia juga terus menjadi titik terlemah dalam lanskap dunia siber, itulah sebabnya perusahaan harus memperhatikan hal ini dengan serius,” kata Yeo melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (9/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement