REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protein whey merupakan produk protein bubuk yang populer di antara orang-orang yang sedang membentuk otot. Meski memiliki beberapa keunggulan, protein whey juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan.
Menurut National Academy of Sports Medicine (NASM), protein whey dapat membantu membangun otot dan mempercepat pemulihan setelah berolahraga. Selain itu, protein whey juga dapat meningkatkan pembakaran lemak hingga memberikan perasaan kenyang lebih lama.
Protein whey pada dasarnya dapat menjadi pilihan yang baik bagi individu yang aktif. Hanya saja, penting untuk memilih protein whey dari merek yang sudah terpercaya. Selain itu, pertimbangkan pula kebutuhan nutrisi tubuh dengan produk protein whey yang digunakan.
Sebagai contoh, individu dengan intoleransi laktosa sebaiknya memilih protein whey isolat karena memiliki kandungan laktosa kurang dari 1 gram per sajian. Di sisi lain, peneliti dari Harvard Medical School mengungkapkan ada dua masalah yang mungkin ditemukan pada sebagian produk protein whey. Kedua masalah tersebut adalah kandungan gula yang tinggi dan adanya bahan campuran.
Menurut peneliti, sebagian merek protein whey bisa mengandung gula hingga 23 gram per sendok takar. Tak sedikit pula merek yang mengandung bahan campuran. Artinya, merek protein whey tersebut mungkin tidak mencantumnya jumlah dari masing-masing bahan dalam formula mereka.
Konsumsi protein whey juga memiliki dua efek samping lain yang mungkin jarang disadari. Berikut ini adalah kedua efek samping tersebut, seperti dilansir Health Digest.
Memperburuk jerawat
MDedge mempublikasikan lima laporan kasus mengenai kemunculan jerawat pada atlet remaja yang menggunakan protein whey. Salah satu di antaranya merupakan remaja laki-laki berusia 17 tahun yang mengalami jerawat batu pada kedua pipinya beberapa saat setelah menggunakan protein whey setiap hari.
Hubungan antara protein whey dan jerawat masih belum diketahui. Namun, beberapa ahli menilai masalah ini berkaitan dengan susu sapi yang terkandung di dalam protein whey.
Hormon susu dapat meningkatkan produksi sebum pada folikel, dan protein whey dapat meningaktkan kadar insulin pada kulit, yang dampaknya juga meningkatkan produksi sebum menurut ahli dermatologi Purvisha Patel. Kelebihan sebum dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.