Sabtu 25 Sep 2021 00:45 WIB

Penemu Vaksin Covid-19: Sars-Cov-2 tak akan Lebih Ganas

Penemu vaksin Covid-19 Sarah Gilbert, sebut Covid-19 akan berakhir seperti flu biasa.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Penemu vaksin Covid-19 Sarah Gilbert, sebut Covid-19 akan berakhir seperti flu biasa.
Foto: Pixabay
Penemu vaksin Covid-19 Sarah Gilbert, sebut Covid-19 akan berakhir seperti flu biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan terkemuka yang juga penemu vaksin Oxford AstraZeneca, Dame Sarah Gilbert, mengungkapkan, Covid 19 tidak mungkin berubah menjadi bentuk yang lebih mematikan yang dapat menghindari vaksin. Hal ini terjadi karena tidak banyak tempat bagi virus untuk pergi dan pada akhirnya akan menyebabkan flu biasa.

“Kami biasanya melihat bahwa virus menjadi kurang ganas karena mereka lebih mudah beredar, dan tidak ada versi Sars-CoV-2 yang akan lebih ganas,” katanya seperti dilansir dari laman Alarabiya News, Jumat (24/9).

Baca Juga

Menurutnya, tidak banyak tempat yang dituju virus untuk menghindari kekebalan tubuh. Namun, virus mungkin akan tetap menjadi virus yang mudah menular.

Gilbert mengatakan, virus menjadi kurang ganas dengan populasi. Ia juga mengungkapkan bahwa tidak akan ada versi Sars-CoV-2 yang lebih ganas.

“Kita sudah hidup dengan empat virus corona manusia yang berbeda, yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, dan akhirnya Sars-CoV-2 akan menjadi salah satunya," ungkap Gilbert.

Ia mengatakan, pada akhirnya Sars-CoV-2 akan menjadi flu biasa. Hanya butuh waktu saja untuk mencapai ke waktu tersebut.

“Ini hanya pertanyaan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana, dan langkah-langkah apa yang harus kita ambil untuk menghadapinya," jelas Gilbert.

Sarah Gilbert merupakan ketua tim peneliti di Institut Jenner Universitas Oxford yang menciptakan vaksin Covid 19 Oxford-AstraZeneca. Seperti diketahui, vaksin ini yang paling banyak didistribusikan di dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement