REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan (Financial Planner) Rista Zwestika mengatakan, menikah tidak hanya soal cinta. Menurutnya, keuangan juga menjadi hal yang penting untuk dibahas sebelum pasangan melangsungkan pernikahan.
"Menikah tidak hanya bicara cinta dan dipersatukan. Banyak hal yang harus dibicarakan sebelum memutuskan ke jenjang berikutnya, termasuk keuangan," katanya saat berbicara di konferensi virtual FMB 9 bertema Dialog Produktif Rabu Program Keluarga Berencana di Masa Covid-19, Rabu (29/9).
Menurutnya, keuangan menjadi cukup penting karena banyak sandwich generation ketika masuk ke rumah tangga menyesal karena tidak memiliki bekal pengaturan keuangan. Dampaknya, masalah keuangan bisa menjadi pemicu rumah tangga tidak berjalan dengan baik.
"Jadi, ada baiknya sebelum memutuskan ke jenjang berikutnya yang serius itu dibiasakan ngomong mengenai keuangan, harus ada keterbukaan keuangan antarpasangan," ujarnya.
Ia menambahkan, masalah keungan yang perlu dibahas, yaitu siapa yang bekerja setelah menikah. Kemudian, bila kedua pasangan harus bekerja, maka harus menyiapkan pola pengaturan keuangan.
Misalnya, siapa yang akan menjadi manajer keuangan atau pihak yang mengatur keuangan keluarga. Tak hanya itu, pasangan juga harus membicarakan kebutuhan keluarga, yakni biaya sehari-hari hingga ketika memiliki anak. Bahkan, bila perlu sudah mendiskusikan perihal tempat tinggal tetap dan biaya pendidikan anak.
"Bicarakan keuangan setelah pernikahan sebelum serius akan berumah tangga, tetapi jangan terlalu cepat juga apabila baru saling kenal," ujarnya.
Rista menekankan, masalah keuangan setelah menikah penting dibicarakan dan jangan dijadikan hal yang tabu. Saling mencintai sangat penting, tetapi pasangan jangan sampai terlena karena cinta sehingga tidak memikirkan masa depan setelah menikah.