REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan menyusui tak hanya berperan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi, tetapi juga untuk menciptakan hubungan erat antara ibu dan bayi. Di saat menyusui ini pula, Yuli Lestari menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan bayinya.
"Pada saat lahir, anak saya saat menyusui selalu terputus-putus, napasnya lebih cepat, berbeda dari anak pada umumnya," ungkap perempuan yang juga merupakan anggota dari Komunitas Keluarga Kelainan Jantung Bawaan (KKJB) tersebut dalam webinar yang diselenggarakan Danone Specialized Nutrition Indonesia dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia, Rabu (29/9).
Hal itu mendorong Yuli untuk memeriksakan anaknya ke dokter. Dari pemeriksaan, diketahui bahwa anak Yuli mengidap penyakit jantung bawaan (PJB) dan harus menjalani operasi agar fungsi jantungnya bisa menjadi normal.
Selain rutin berkonsultasi dengan dokter, Yuli juga berupaya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anaknya dengan optimal. Hal ini penting dilakukan karena anak dengan PJB lebih rentan terhadap malnutrisi kurang gizi. Kondisi tersebut bisa membuat daya tahan tubuh anak menurun dan anak menjadi lebih sering sakit.