REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jumeri, mengungkapkan evaluasi terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah terus berjalan. Evaluasi berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang menggelar PTM terbatas agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19.
"Evaluasi terus berjalan. Ada beberapa sekolah yang siswanya positif, dan daerah sudah bisa mengambil langkah tepat yaitu testing, tracing dan treatment serta menutup sekolah hanya yang ada warga terpapar," ujar Jumeri saat dikonfirmasi, Ahad (3/10).
Jumeri mengatakan, saat ini juga semakin banyak sekolah yang menggelar PTM terbatas. Karena itu, ia mengimbau sekolah yang sudah menggelar PTM terbatas benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Ini untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di kalangan warga sekolah, seperti kasus di beberapa sekolah.
Sementara, Jumeri juga mendorong daerah PPKM level 1-3 yang sudah diizinkan membuka PTM terbatas, tetapi belum melaksanakan untuk segera memulainya. "Yang perlu didorong adalah daerah level 1-3 yang belum mulai PTM segera mulai PTM, sekolah yg sudah buka PTM perlu dievaluasi diawasi dan dibimbing agar protokol kesehatan ditaati warga sekolah," kata Jumeri.