Rabu 06 Oct 2021 06:30 WIB

Selain Minum Sambil Berdiri, Apa yang Bikin Perut Membuncit?

Kebiasaan sehari-hari dapat membuat perut kian buncit.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Minum sambil berdiri dapat memicu kembung dan akhirnya mengembangkan lemak perut.
Foto: Foto: Republika/Yogi Ardhi
Minum sambil berdiri dapat memicu kembung dan akhirnya mengembangkan lemak perut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Obesitas menjadi salah satu kondisi paling umum yang memengaruhi masalah kesehatan dan memicu risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes. Berbicara soal obesitas, lemak perut adalah jenis lemak yang paling mudah menumpuk dan paling sulit untuk dihilangkan.

Lemak perut (visceral fat) berpotensi berbahaya karena bisa mengelilingi organ di perut. Karena itulah Anda harus mulai meninggalkan kebiasaan yang bisa membuat perut kian membuncit.

Baca Juga

Seperti dilansir Times Now News, berikut beberapa kebiasaan yang bisa berkontribusi menambah lemak di perut.

1. Minum sambil berdiri

Minum sambil berdiri bisa menjadi pemicu kembung dan akhirnya mengembangkan lemak perut. Ayurveda mengatakan bahwa tubuh manusia diciptakan sedemikian rupa sehingga mendapat manfaat maksimal dari air ketika dikonsumsi sambil duduk tegak dengan punggung lurus. Minum dengan cara seperti itu membantu air mencapai otak dengan optimal dan meningkatkan fungsinya.

2. Terlalu banyak minum soda

Minuman manis berkarbonasi seperti soda menjadi salah satu yang banyak digemari. Namun, perlu diketahui bahwa soda sebenarnya sarat dengan gula yang dapat menyebabkan lemak perut kian membandel. Segelas soda mengandung 39 gram gula, yang artinya itu sudah melebihi asupan gula harian yang direkomendasikan.

Baca juga : Antibodi dari Vaksin Pfizer Bisa Merosot, Solusinya?

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement