REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadiah Nobel Kimia tahun 2021 diberikan kepada dua ilmuwan untuk temuan mereka: organokatalisis. Benjamin List dari Jerman dan David MacMillan, peneliti yang berbasis di AS dianugerahi penghragaan sains paling bergengsi itu atas pengembangan alat presisi baru untuk konstruksi molekul.
List yang saat ini berusia 53 tahun, adalah seorang ahli kimia yang juga menjabat sebagai direktur Institut Max Planck untuk Penelitian Batu Bara di Mülheim an der Ruhr, Jerman.
Sementara David MacMillan adalah seorang profesor di Universitas Princeton di AS. Di sana, ia pernah menjadi ketua departemen kimia dari 2010 hingga 2015. Macmillan adalah pria kelahiran Skotlandia yang saat ini sudah menginjak usia ke-53.
Jauh sebelum Benjamin List dan David MacMillan diberi hadiah nobel, sudah banyak ilmuwan yang mendapatkan nobel di Bidang Kimia. Berikut ini adalah beberapa penerima nobel yang telah menyederhanakan pandangan kita tentang kimia:
2013: Kimia Dunia Siber
Martin Karplus, Michael Levitt dan Arieh Warshel meletakkan dasar bagi program komputer untuk struktur kimia yang kompleks. Dengan itu dapat dilakukan analisa struktur yang rumit, kombinasi kreatif dan juga meramalkan reaksinya. Dengan temuan ini, ketiga ilmuwan membuka jalan bagi sejumlah terapannya, misalnya pengembangan obat-obatan baru pada komputer.
1902: Kimia Gula
Hermann Emil Fischer dari Jerman di awal abad lalu meneliti sesuatu yang sangat manis : Gula. Pakar kimia ini terutama mengembangkan metode, untuk menuangkan struktur tiga dimensi molekul gula yang amat rumit di atas kertas.
1904: Gas Mulia
Sir William Ramsay menemukan gas mulia yang sulit bereaksi. Gas ini terkandung dalam udara dan amat jarang bereaksi dengan senyawa kimia lainnya. Termasuk keluarga gas mulia antara lain Helium, yang biasa diisikan ke dalam balon gas dan Neon yang digunakan mengisi lampu dengan nama sama.