REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur REM dikaitkan dengan mimpi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan tidur REM mungkin memiliki efek negatif pada tugas kognitif. Mengapa waktu begitu penting?
Menurut Tamara Hew-Butler, DPM, PhD, FACSM, seorang profesor di bidang olahraga dan ilmu olahraga dari Wayne State University's College of Education, latihan intensitas tinggi menyebabkan respons sistem saraf simpatik yang kuat atau dikenal dengan respon melawan atau lari. Respon melawan adalah respons bertahan hidup yang dimiliki tubuh dalam menghadapi ancaman baik yang nyata atau yang dirasakan.
Ini mempersiapkan seseorang untuk melawan ancaman itu atau melarikan diri ke tempat yang aman dengan meningkatkan detak jantung, tekanan darah serta laju pernapasan. Respon fisiologis yang sama ini dipicu oleh olahraga yang intens, membuat seseorang siap untuk bertindak, bukan tidur.
Hew-Butler mengatakan, banyak orang berpikir bahwa latihan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu sekitar tiga jam sebelum tidur dapat mengganggu tidur, terutama tertidur karena meningkatkan gairah, suhu inti tubuh, stres, dan hiperaktif simpatik. Lebih lanjut Hew-Butler menjelaskan, ini juga dapat menyebabkan "penundaan fase" dalam ritme sirkadian sehingga menyebabkan seseorang begadang dan bangun lebih lambat.
"Karena pelepasan melatonin yang tertunda, hormon yang memicu kantuk di malam hari," kata Hew-Butler, dilansir dari healthline, Rabu (13/10).
Kapan waktu terbaik untuk berolahraga?
Yasi Ansari, MS, RDN, ahli gizi yang berspesialisasi dalam nutrisi olahraga dan juru bicara di Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan bahwa penelitian ini menyarankan olahraga intensitas tinggi di malam hari mungkin bermanfaat untuk kualitas tidur malam hari. Akan tetapi, jika Anda berolahraga mendekati waktu tidur, hal tersebut justru malah mengganggu tidur.
Terlepas dari apa yang ditunjukkan oleh penelitian, Ansari menyarankan agar setiap orang menyesuaikan kebiasaan olahraga dengan tubuhnya sendiri.
"Saya mendorong pembaca untuk memahami apa yang paling cocok untuk mereka, baik jenisnya serta waktu olahraga yang mendukung tidur mereka," kata Ansari.
"Meskipun ada penelitian di luar sana dan rekomendasi yang didukung penelitian, penting juga bagi setiap orang untuk melihat apa yang terbaik untuk diri mereka, energi, dan kualitas tidur mereka," lanjutnya.