Friday, 27 Jumadil Awwal 1446 / 29 November 2024

Friday, 27 Jumadil Awwal 1446 / 29 November 2024

Lakukan CVC, Bea Cukai Tinjau Proses Pelayanan dan Fasilitas

Kamis 21 Oct 2021 15:58 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Melalui program Customs Visits Customer (CVC), Bea Cukai melakukan kunjungan ke beberapa pengguna jasa untuk meninjau proses pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Kali ini CVC dilakukan antara lain oleh Bea Cukai Soekarno-Hatta, Jakarta dan Banyuwangi.

Melalui program Customs Visits Customer (CVC), Bea Cukai melakukan kunjungan ke beberapa pengguna jasa untuk meninjau proses pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Kali ini CVC dilakukan antara lain oleh Bea Cukai Soekarno-Hatta, Jakarta dan Banyuwangi.

Foto: Bea Cukai
CVC merupakan wadah komunikasi dan bertukar pesan antara Bea Cukai dan pengguna jasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui program Customs Visits Customer (CVC), Bea Cukai melakukan kunjungan ke beberapa pengguna jasa untuk meninjau proses pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Kali ini CVC dilakukan antara lain oleh Bea Cukai Soekarno-Hatta, Jakarta dan Banyuwangi.

Berbicara program CVC, Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman, menjelaskan bahwa CVC merupakan wadah komunikasi dan bertukar pesan antara Bea Cukai dan pengguna jasa dalam mengoptimalkan layanan.

"Tujuannya untuk memberikan penyuluhan dan edukasi terkait peraturan dan kewajiban yang harus dilakukan oleh para pengguna jasa, selanjutnya kami memanfaatkan momen ini untuk meminta kritik dan saran demi perbaikan pelayanan," imbuhnya.

Di Tangerang, Bea Cukai Soekarno-Hatta melakukan kunjungan ke Tempat Penimbunan Sementara (TPS) DHL Express, untuk meninjau proses pelaksanaan pengeluaran barang impor, Senin (18/10). Kunjungan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan volume barang impor dan tingginya angka dwelling time kargo di Bandara Soetta.

Firman menjelaskan bahwa setiap barang impor yang ditimbun di TPS, akan dilakukan penelitian dokumen oleh Pejabat Bea Cukai terlebih dahulu. Lalu apabila diperlukan, sesuai dengan pertimbangan manajemen risiko, petugas Bea Cukai akan melalukan pemeriksaan fisik barang impor.

“Secara sederhana, setiap barang impor yang masuk diawasi dua hal terlebih dahulu. Pungutan negara yang terutang, serta perizinan larangan dan pembatasan (lartas) sesuai aturan instansi terkait. Apabila persyaratan administrasi dipenuhi dan sudah lengkap, proses Customs Clearance seharusnya mudah dan cepat,” jelas Firman.

Selanjutnya di Jakarta, Bea Cukai Jakarta melakukan kunjungan ke salah satu Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) PT Buana Pro Logistics (PT BPL), Selasa (12/10). Dalam kunjungannya, Bea Cukai Jakarta memberikan penyuluhan terkait peraturan kepabeanan terbaru, sekaligus meminta dukungan dan kerjasama PT BPL dalam mewujudkan Bea Cukai Jakarta berpredikat wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM).

Sementara di Jawa Timur, Bea Cukai Banyuwangi bersama Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II melakukan kunjungan ke beberapa pengguna jasa di wilayah pengawasannya, Rabu (13/10). Dalam kunjungan ini Bea Cukai berfokus melihat perkembangan perusahaan calon penerima Fasilitas Kawasan Berikat yaitu PT Maju Bersama Selamanya.

“PT Maju Bersama Selamanya merupakan perusahaan ekspor dengan komoditas lobster, yang rencananya akan menjadi perusahaan penerima Fasilitas Kawasan Berikat. Dengan adanya fasilitas itu, diharapkan dapat menunjang proses dan meningkatkan hasil produksi perusahaan,” ungkap Firman.

Selain itu, rombongan Bea Cukai Banyuwangi dan Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II turut mengunjungi calon Pelabuhan Kapal Wisata Asing (Yacht) dan meninjau KRI Golok 688, yang merupakan hasil produksi PT Lundin Industry Invest, penerima Fasilitas Kawasan Berikat dari Bea cukai.

“Sebagai sebuah institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, melalui CVC kami melakukan pengamatan secara langsung. Dari pengamatan ini akan memicu penyesuaian dan peningkatan layanan yang kami berikan,” pungkas Firman.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler