Jumat 22 Oct 2021 15:55 WIB

Tips Agar tak Menyesal Sebelum-Setelah Beli Properti

Ada beberapa pertimbangan yang perlu diketahui sebelum-setelah membeli properti.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Tanda seseorang siap memiliki properti atau hunian (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Tanda seseorang siap memiliki properti atau hunian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak sedikit orang yang masih kebingungan saat hendak atau pun sudah memiliki properti. Agar tak salah dalam mengambil keputusan, simak beragam pertimbangan berikut:

1. Tentukan tujuan untuk memiliki properti

Baca Juga

Pikirkan, apakah akan dijadikan investasi, penghasilan tambahan, atau langsung dihuni.

2. Tetapkan kriteria

Properti seperti apa yang ingin dimiliki? Apakah yang dekat dengan kantor, akses gampang, atau tanahnya besar?

"Dari kriteria itu, tentukan mana yang paling prioritas," kata ahli properti dan pembiayaan Pinhome, Vina Yenastri, dalam webinar, dikutip Jumat (22/10).

3. Bandingkan harga

Bandingkan harga properti satu dengan lainnya. Saat sudah dapat  yang pas, mulailah negosiasikan harga sampai disepakati.

Setelahnya, segera lakukan pembayaran booking fee. Pilih opsi pembayaran yang cocok, misalnya, dengan mengajukan kredit di bank.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ يَقُوْلُوْنَ اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا فَخُذُوْهُ وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوْا ۗوَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barangsiapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

(QS. Al-Ma'idah ayat 41)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement